tirto.id - Melakukan pembatasan fisik dan sosial dengan belajar dan bekerja dari rumah merupakan langkah penting untuk meminimalisir risiko penularan virus Corona (COVID-19). Pemerintah juga meminta masyarakat untuk bertahan di dalam rumah, dan tidak keluar kecuali karena kebutuhan mendesak.
Oleh karena itu, banyak orang, terutama di wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Jabodetabek, saat memilih bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Namun, oleh karena WFH adalah hal baru, ada sejumlah dampak yang dirasakan sebagian orang ketika beraktivitas di rumah saja dalam jangka waktu lama. Salah satu dampaknya adalah stres yang bisa menggangu keharmonisan hubungan dengan pasangan atau suami-istri.
Warga asal AS bernama Nick Angel ini, misalnya. Seperti dilansir dari New York Post, pria 40 tahun itu mengalami ketegangan dengan istrinya selama masa WFH.
Nick mengalaminya setelah setiap hari ia hanya menyibukkan diri dengan pekerjaannya, sehingga abai dalam memperhatikan istrinya. Tekanan pekerjaan juga membuat emosinya tidak stabil, dan akhirnya berujung pada pertengkaran dengan sang istri.
Menurut terapis Ackerman Institute, Melissa Thoen, fenomena di AS tersebut disebabkan karena keterbatasan ruang gerak dalam interaksi dengan pasangan.
Beberapa apartemen di AS terlalu sempit untuk mempraktikkan physical distancing. Jelas, jika ini dilakukan dalam waktu yang lama, terlebih seseorang juga tengah mengalami tekanan lain, akan berakibat buruk pada kondisi mental.
Masalah serupa juga terjadi di China. Sejak adanya kebijakan karantina wilayah, angka perceraian meningkat di sejumlah kota.
Misalnya, di Miluo, sebuah kota bagian dari Provinsi Hunan, sejak Februari hingga awal April lalu, otoritas setempat telah menerima 206 gugatan perceraian, sementara angka pernikahan hanya 311 dalam periode yang sama. Sedangkan di Shanghai, angka perceraian naik 25 persen pada saat masa karantina wilayah.
“Semakin banyak waktu yang mereka habiskan bersama, semakin banyak pula cara untuk saling membenci satu sama lain. Orang butuh ruang, bukan cuma untuk pasangannya,” ujar pengacara di Shanghai, Steve Li, yang dikutip dari Globalnews.
Meskipun demikian, dampak physical distancing dan WFH terhadap hubungan pasangan tak selalu buruk. Hal ini tergantung dengan cara mengelola hubungan saat situasi pandemi.
Ahli hubungan percintaan dan seksual asal Inggris, Susan Quilliam, memberikan sejumlah tips cara menjaga hubungan dengan pasangan di masa karantina wilayah, seperti dilaporkan di laman Good Housekeeping. Berikut ini sejumlah tips tersebut.
1. Waspada terhadap kemungkinan buruk
Sebelum Anda mengeluarkan kata-kata atau melakukan perilaku kasar, yang berpotensi memicu pertengkaran, segera sadari bahwa hal-hal tersebut bisa berakibat fatal. Anda harus mengontrol emosi, dan mulai berfikir bahwa segala masalah bisa dihadapi dengan pikiran yang jernih.
2. Bayangkan WFH seperti liburan
Cukup aneh memang jika harus membayangkan suatu liburan di dalam rumah. Namun, jika Anda terus memperbarui aktivitas, atau mencoba hal baru setiap hari, ini bisa menjadi layaknya liburan.
Anda bisa tertawa bersama, serta punya banyak waktu berbicara secara mendalam bersama anak maupun pasangan, yang mungkin sulit dilakukan di masa sebelumnya.
3. Luangkan waktu sendiri
Meluangkan sedikit waktu sendiri untuk memikirkan hal-hal lain juga perlu. Anda harus punya saat pribadi untuk memikirkan masalah-masalah pekerjaan, hobi, dan lain-lain. Setelah selesai, kembali kepada pasangan Anda untuk memperoleh waktu bersama yang berkualitas.
4. Lakukan WFH dengan gembira
Setelah meluangkan waktu pribadi, hendaknya Anda mencari kesenangan bersama pasangan dan "merayakan" kebersamaan saat WFH dengan menonton film atau video bersama, mendiskusikan buku, hingga membicarakan cerita-cerita gembira lain.
5. Sediakan waktu intim
Kontak fisik, seperti memegang tangan atau memeluk pasangan pada saat bersama, penting untuk menjaga keintiman. Bercinta juga dapat meningkatkan kualitas hubungan dan mood Anda. Kontak kulit ke kulit dapat melepaskan oksitosin yang dapat merangsang rasa bahagia dan aman.
6. Tetap bersikap baik
Yakinkan kepada pasangan Anda bahwa pandemi akan segera berlalu. Bersikap baik dengan kerap memuji atau mengucapkan terima kasih kepada pasangan untuk hal-hal kecil, seperti karena telah membuatkan secangkir teh, dapat membuat hubungan saat WFH menjadi lebih hangat.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Addi M Idhom