tirto.id - Snacking merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan proses memakan makanan ringan. Di Indonesia, snacking lebih populer dengan istilah ngemil.
Ngemil merupakan kegiatan yang digemari oleh semua usia baik dari orang tua, dewasa, hingga anak-anak.
Bagi orang dewasa yang sudah mendapatkan beberapa pengetahuan, memilih jenis camilan sering menjadi pertimbangan sebelum dikonsumsi. Baik dari kandungan gizi, vitamin dan sebagainya.
Namun bagi anak-anak, tentu belum bisa memilih jenis camilan yang baik untuk dikonsumsi anak seusianya.
Orangtua dalam hal ini memiliki peran penting melakukan pemilihan jenis camilan yang baik bagi anak.
Hal ini dilakukan karena anak di bawah tiga tahun umumnya memiliki kapasitas makan yang terbatas sehingga berisiko tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dengan hanya mengandalkan tiga kali makanan utama dalam sehari.
Pemberian camilan bernutrisi seimbang secara terjadwal dapat mendukung terpenuhinya kebutuhan nutrisi seorang anak.
Namun, kegiatan ngemil juga bisa menyebabkan perilaku atau pola makan yang buruk hingga menyebabkan kekurangan atau kelebihan nutrisi, dan nafsu makan menurun apabila orang tua tidak mengatur jadwal atau pola ngemil anak.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orang tua ketika memilih camilan bagi anak mulai dari memperhatikan kandungan karbohidrat, gula, garam, protein dan vitamin.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk memilih camilan sehat untuk anak yaitu:
1. Memilih camilan yang bergizi.
Camilan bergizi merupakan camilanyang mengandung karbohidrat, protein, lemak secara seimbang. Pola makan yang diberikan juga harus seimbang dan dalam porsi yang lebih kecil dibandingkan makanan utama.
2. Mengecek keamanan camilan
Keamanan camilan penting untuk diketahui orang tua. Camilan yang aman adalah yang bebas dari Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berbahaya dan dilarang oleh BPOM, seperti asam borat, asam salisilat, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon,formalin, hingga pewarna tekstil Rhodamin B.
Menjaga keamanan produk dilakukan karena apabila anak mengonsumsi makanan yang mengandung formalin atau rhodamin secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh dan kanker.
3. Camilan harus diolah dan disajikan secara higienis.
Ketahui jenis camilanyang dipilih, sebisa mungkin pilih camilanbuatan rumah sendiri, karena cara pengolahan dan kebersihannya lebih bisa terjamin.
4. Jangan menyimpan makanan tidak bergizi di lemari atau kulkas.
Beberapa makanan tidak bergizi seperti permen, keripik atau junk food yang dibeli di luar rumah.
5. Mengatur jumlah camilan yang dikonsumsi
Bagi yang memiliki anak dengan status gizi lebih atau obesitas, bisa menggunakan camilan sebagai sarana mengontrol asupan kalori sambil tetap mempertahankan rasa kenyang.
Berikan camilan berupa buah potong, bukan jus buah. Bila anak minum susu, berikan susu rendah lemak atau tanpa lemak untuk anak usia di atas 2 tahun.
6. Imbangi dengan konsumsi air putih
Apabila anak sudah dibolehkan untuk memakan camilan, imbangi dengan konsumsi mineral yang baik seperti air putih.
Hindari kebiasaan minum minuman manis seperti teh manis, teh botol, susu kental manis, minuman berperisa, jus buah yang ditambah gula, dan minuman bersoda. Biasakanlah anak mengonsumsi air putih setelah makan camilan.
Seperti dilansir dari Healthline, beberapa camilan di bawah ini bisa dijadikan pilihan yang tentunya sudah memenuhi kriteria camilan bergizi:
- Yogurt
Selain itu, yogurt juga mengandung bakteri baik, yang dapat menjaga sistem pencernaan. Meski baik dikonsumsi, tetap perhatikan kandungan gula yang ada dalam yogurt. Untuk menghindari konsumsi gula berlebih, bisa memilih yogurt plan.
- Popcorn
- Kacang
Namun, bagi yang memiliki anak dengan riwayat alergi, perhatikan jenis kacang yang akan diberikan jangan sampai kandungan yang ada merupakan kandungan yang merangsang alergi dapat kambuh.
- Keju cottage
Keju jenis ini mengandung banyak protein dan sumber selenium, vitamin B12, kalsium, dan juga Vitamin B12 yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak-anak.
- Oatmeal
Sajian yang dapat dipilih untuk menjadikan oatmeal tetap sehat yaitu dengan menghindari oatmeal yang tinggi gula dan perasa buatan.
Bisa juga membuat oatmeal sehat dengan menggunakan oatmeal original yang dicampurkan dengan 1/8 sendok teh kayu manis dan beberapa potong apel untuk rasa manis alami.
- Smoothie buah
Smoothies tak hanya tentang buah, dapat pula ditambahkan sayuran ke dalamnya untuk memperoleh vitamin dan mineral yang lebih banyak lagi.
- Granola
Granola merupakan makanan yang mengandung kacang yang kaya akan nutrisi dan gandum yang kaya serat.
Membuat granola di rumah dapat dibilang mudah, dapat mencampurkan 2 cangkir gandum, 1 cangkir biji rami, 1 cangkir sereal beras renyah, 1 cangkir selai kacang krim, 1 cangkir chip coklat mini, 2/3 gelas madu, 2 sendok teh ekstrak vanili, dan 2 sendok makan minyak kelapa.
Masaklah semua bahan tersebut dalam air sesuai kebutuhan dan tunggu hingga mendidih. Setelah itu, cetak granola basah sesuai selera lalu letakkan ke atas loyang berlapis kertas dan dinginkan selama 1 hingga 2 jam. Angkat granola yang sudah masak dan hidangkan.
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Dhita Koesno