tirto.id - Kolesterol adalah senyawa lemak yang diproduksi dalam tubuh. Zat ini penting untuk menunjang tubuh berfungsi normal. Namun, apabila jumlahnya terlampau tinggi akan mengakibatkan masalah kesehatan. Artinya, tubuh memang membutuhkan kolesterol, namun tidak dalam kadar banyak.
Guna menjaga kesehatan, semua orang yang berusia di atas 20 tahun disarankan mengukur kadar kolesterolnya secara rutin, sekali setiap lima tahun.
Tes yang biasanya dilakukan adalah tes darah yang disebut profil lipid. Nilai normal kolesterol dari hasil tes adalah kurang dari 200 mg/dl. Jika melebihi jumlah ini, biasanya terjadi gejala-gejala fisik seperti nyeri otot dan semacam kesleo, padahal tidak ada cedera.
Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdapat dua jenis kolesterol. Keduanya ialah kolesterol baik atau high density lipoprotein dan kolesterol jahat atau low density lipoprotein.
Kolesterol jahat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah karena tumpukan lemak. Sementara kolesterol baik berfungsi sebaliknya: mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah.
Penambahan kadar kolesterol jahat perlu dicegah dan dikontrol karena menyebabkan penumpukan plak di arteri yang menyulitkan aliran darah untuk mencapai jantung. Kadar kolesterol jahat tinggi dapat memblokir suplai darah, memicu serangan jantung, stroke, bahkan bisa kematian.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan penambahan kadar kolesterol hingga melebihi batas normal. Konsumsi makanan berlemak, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, kurang olahraga, adalah sebagian di antara faktor itu. Apabila dibarengi dengan tekanan darah tinggi atau diabetes, risiko akibat buruk kolesterol bisa bertambah.
Salah satu cara mencegah kenaikan kadar kolesterol adalah dengan menyeimbangkan asuman gizi dari makanan. Asupan makanan sebaiknya tidak hanya makanan yang tinggi purin dan kolesterol seperti daging, santan, dan gorengan, tapi juga harus diimbangi dengan sayur serta buah-buahan.
Cara memasak yang salah juga dapat menaikkan lemak makanan. Oleh sebab itu, kadangkala diet yang sehat saja tidak cukup.
Memperhatikan pola masak, kadar minyak dan pemakaian bumbu-bumbu nabati direkomendasikan untuk mencegah asupan lemak berlebih yang mengakibatkan peningkatan kolesterol.
Bagaimana cara memasak untuk menurunkan lemak dan kolesterol? Laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, menulis beberapa tips sebagai berikut:
1. Siapkan peralatan memasak yang tidak lengket sehingga Anda tidak perlu lagi memakai banyak minyak saat menggoreng lauk pauk.
2. Sebaiknya lebih memilih kaldu dibandingkan minyak.
3. Saat menggoreng, jangan lupa tiriskan minyak setelah masakan yang digoreng matang.
4. Gunakan minyak nabati dalam masakan sekitar satu sendok makan atau kurang.
5. Letakkan pada rak jika memanggang daging, grill atau rebus/kukus. Dengan begitu, lemak akan mengalir ke bawah dan tidak menempel di makanan.
6. Pergunakan bumbu, jeruk nipis, cuka, kaldu rendah lemak, bukan minyak. Hal ini juga dapat meningkatkan cita rasa dan kandungan kalori dapat berkurang.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom