Menuju konten utama

Mengenal Lipitor: Obat Penurun Kadar Kolesterol dan Efek Sampingnya

Lipitor adalah obat yang dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau lemak dalam darah.

Mengenal Lipitor: Obat Penurun Kadar Kolesterol dan Efek Sampingnya
Ilustrasi kolesterol. foto/istockphoto

tirto.id - Lipitor adalah obat yang dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida atau lemak dalam darah.

Tidak hanya itu, obat ini juga digunakan untuk meningkatkan kadar kolesterol baik atau High-Density Lipoprotein (HDL). Lipitor dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia setidaknya 10 tahun.

Obat berbentuk tablet ini dapat pula dikonsumsi untuk menurunkan risiko stroke, serangan jantung, hingga komplikasi jantung lainnya pada orang dengan diabetes tipe 2. Serta, penyakit jantung koroner atau faktor risiko lain.

Obat ini hanya bagian dari program perawatan yang dapat dilakukan bersamaan dengan diet, olahraga, dan pengendalian berat badan.

Sebelum mengonsumsinya, ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Ikuti semua petunjuk pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi. Dokter mungkin sesekali akan mengubah dosis untuk memastikan hasil yang terbaik.

Lipitor biasanya dikonsumsi sekali sehari, dengan atau tanpa makanan. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap hari dan jangan hancurkan obat sebelum meminumnya. Jangan gunakan obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengurangi risiko buruk.

Dilansir dari laman Drugs, hentikan menggunakan obat ini apabila terdapat gangguan berupa:

  • Kejang tak terkendali;
  • Ketidakseimbangan elektrolit (seperti kadar kalium tinggi atau rendah dalam darah Anda);
  • Tekanan darah sangat rendah;
  • Infeksi atau penyakit parah; atau
  • Operasi atau darurat medis.

Diperlukan waktu hingga 2 minggu sebelum kadar kolesterol meningkat, dan mungkin perlu sering melakukan tes darah. Bahkan jika tidak memiliki gejala, tes dapat membantu dokter menentukan apakah lipitor efektif.

RxList menuliskan dosis lipitor yang disarankan adalah 10-80 mg per hari. Lipitor tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan karena janin yang sedang berkembang membutuhkan kolesterol untuk perkembangannya, dan lipitor mengurangi produksi kolesterol.

Selain itu, tidak diperkenankan pula mengonsumsi lipitor saat sedang menyusui. Lipitor akan masuk ke dalam ASI dan dapat membahayakan bayi yang menyusu.

Ada beberapa efek samping yang dapat disebabkan oleh konsumsi Lipitor, di antaranya adalah sembelit, diare, mual, kelelahan, gas, mulas, sakit kepala, dan nyeri otot ringan. Segera kontak dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat apabila gejala tersebut mengarah pada:

  • Pengecilan otot dan kerusakan otot (rhabdomyolysis)
  • Kebingungan atau masalah memori
  • Demam
  • Urin gelap
  • Rasa haus atau kelaparan meningkat
  • Kantuk
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kulit atau mata menguning (jaundice).

Baca juga artikel terkait KOLESTEROL TINGGI atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto