tirto.id - Presiden Joko Widodo mengapresiasi aksi Pemerintah Amerika Serikat atas penyelenggaraan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). Akan tetapi, Jokowi memberikan sejumlah catatan.
Pertama, Jokowi ingin agar pembangunan sesuai kebutuhan. “Dukungan harus country driven berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan,” kata Jokowi dalam acara G20 bersama Presiden AS Joe Biden di Bali, Selasa (15/11/2022).
Jokowi mendorong agar pembangunan diikuti konsultasi dan dialog negara penerima. Pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, harus memberdayakan masyarakat setempat sehingga masyarakat memiliki rasa kepemilikan tinggi.
Selain itu, kata Jokowi, pembangunan harus melihat kemampuan negara tujuan. Ia lantas mencontohkan bagaimana Indonesia membangun IKN Nusantara.
“Sebagai contoh, Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota ke Nusantara. Ini akan membuka peluang investasi sebesar 20,8 miliar dolar di berbagai sektor infrastruktur,” kata Jokowi.
Kedua, Jokowi menilai pembangunan harus berdasarkan semangat kolaborasi dan melibatkan sektor swasta.
Ketiga, kata Jokowi, PGII harus menghasilkan pembangunan keberlanjutan, termasuk pembangunan hijau dan transisi energi. Ia mengingatkan bahwa negara berkembang adalah negara yang rentan dalam menghadapi tantangan pembangunan dan perubahan iklim.
Ia mengatakan, presidensi G20 Indoensia berupaya mendorong pembangunan keberlanjutan dan pendanaan pembangunan. “Indonesia juga bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau termasuk ekosistem industri mobil listrik sebagaimana yang mulia saksikan di KTT kali ini,"kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, “Indonesia siap mendukung inisiatif PGII, harapan saya ini dapat memperkuat hasil yang telah dicapai di G20.”
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz