tirto.id - Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2016-2019, Thomas Lembong menyebut Indonesia akan sulit meyakinkan perusahaan seperti Hyundai untuk membangun pabrik di Indonesia. Thomas mengatakan industri otomotif dunia saat ini mengalami perlambatan cukup besar sehingga perlu upaya ekstra agar mereka mau berekspansi.
“Saya kira untuk meyakinkan industri otomotif seperti Hyundai untuk membangun pabrik akan membutuhkan upaya tambahan ekstra dan effort, juga insentif tambahan dan terobosan-terobosan dan inovasi regulasi dan kebijakan yang ekstra,” ucap Thomas kepada wartawan saat ditemui di Hotel JW Marriot, Rabu (20/11/2019).
Thomas mengatakan sektor otomotif saat ini menjadi salah satu titik lemah perekonomian global. Ia mencontohkan di negara Tiongkok, penjualan mobil mengalami penurunan untuk yang pertama kalinya di tahun 2019.
Lalu di India kata Thomas, jumlah mobil yang dijual turun 20 persen dari tahun sebelumnya. Hal yang sama menurutnya juga terjadi pada perusahaan lain seperti Volkswagen sampai General Motors di Barat.
“Tentunya industri otomotif ini salah satu industri yang besar di dunia dan sekarang baru kelihatan salah satu alasan atau penyebab kelemahan ekonomi dunia ini adalah perlambatan drastis di sektor otomotif di seluruh dunia. Sektor ini kondisinya cukup sulit dan berat,” ucap Thomas.
Selain perlambatan ekonomi, Thomas juga melihat adanya perubahan tren penggunaan kendaraan oleh masyarakat. Dari semula memiliki kendaraan pribadi, mereka umumnya lebih memilih menggunakan aplikasi ride hailing. Sedikit banyak, hal ini menurutnya turut menyumbang dari perlambatan permintaan kendaraan pribadi.
“Milenial dan gen Z di AS tidak beli mobil dan bikin SIM lagi. Mereka sudah terbiasa pakai Uber dan itu mengurangi permintaan akan mobil. Lebih sedikit pengguna mobil pribadi dibandingkan dulu,” ucap Thomas.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan