tirto.id - Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional diperingati setiap tanggal 13 Oktober. Pada Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional 2021 atau The International Day for Disaster Risk Reduction, tema yang diangkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah "Kerjasama internasional untuk negara berkembang".
Hari ini diperingati sebagai kesempatan untuk mengakui kemajuan yang dibuat dalam mengurangi risiko bencana dan kerugian. Pengurangan risiko bencana ini berpengatuh pada kehidupan, mata pencaharian, dan kesehatan seseorang.
Tema 2021 berfokus pada “Kerjasama internasional untuk negara-negara berkembang mengurangi risiko bencana kerugian bencana. Ini adalah salah satu target keenam dari Sendai Seven atau Tujuh Sendai.
Tahun 2021 menjanjikan akan menjadi tahun yang baik untuk mewujudkan agenda kebijakan yang telah disepakati pada tahun 2015. Tanpa tindakan nyata terhadap iklim, dalam sepuluh tahun ke depan, kejadian cuaca ekstrem akan menjadi luar biasa, terutama bagi negara-negara berkembang.
Bencana berdampak pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah secara tidak proporsional, terutama dalam hal kematian, jumlah orang yang terluka, pengungsi dan tunawisma, kerugian ekonomi (sebagai persentase dari PDB) dan kerusakan infrastruktur penting.
"Kita tidak dapat memberantas kemiskinan dan kelaparan jika kita tidak meningkatkan investasi dalam pengurangan risiko bencana," tulis PBB.
Kerja sama internasional untuk negara-negara berkembang melalui Official Development Aid (ODA) dan peningkatan kapasitas sangat penting untuk meningkatkan ketahanan bencana dalam menghadapi peristiwa cuaca ekstrem, bahaya alam dan bahaya buatan manusia lainnya.
Sejarah Hari Pengurangan Risiko Bencana 2021
Hari Internasional untuk Pengurangan Risiko Bencana dimulai pada tahun 1989, setelah seruan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mempromosikan budaya global kesadaran risiko dan pengurangan bencana.
Diadakan setiap 13 Oktober, hari ini merayakan bagaimana orang dan komunitas di seluruh dunia mengurangi keterpaparan mereka terhadap bencana dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengekang risiko yang mereka hadapi.
Pada tahun 2015 pada Konferensi Dunia PBB Ketiga tentang Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang, masyarakat internasional diingatkan bahwa bencana paling parah terjadi di tingkat lokal dengan potensi menimbulkan korban jiwa dan pergolakan sosial dan ekonomi yang besar.
Bencana yang terjadi secara tiba-tiba menggusur jutaan orang setiap tahun. Bencana, yang banyak di antaranya diperburuk oleh perubahan iklim, berdampak negatif pada investasi dalam pembangunan berkelanjutan dan hasil yang diinginkan.
Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana berfokus pada orang dan berorientasi pada tindakan. Pengurangan risiko bencana berlaku untuk risiko bencana skala kecil dan skala besar yang disebabkan oleh buatan manusia, atau bahaya alam, serta terkait bahaya dan risiko lingkungan, teknologi dan biologis.
Editor: Iswara N Raditya