tirto.id - Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan pihaknya menargetkan satu juta penumpang dan 2.609 armada transportasi yang terintegrasi dalam program Ok Otrip pada akhir tahun ini.
Hingga saat ini menurut Budi, sudah ada 18 ribu penumpang yang menggunakan OK Otrip. Sebanyak 123 armada juga telah tergabung dalam program tersebut. Ia menargetkan sebanyak 275 unit yang akan berintegritas pada akhir bulan ini.
“Kami juga dibantu oleh BPPBJ untuk mengelola program integrasi dan mencapai target,” ucap Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan kendala dalam program Ok Otrip. Menurutnya, terdapat perbedaan cara pandang soal program ini. Dia berpendapat kesamaan persepsi antara operator transportasi dengan pemerintah penting agar program ini tercapai.
Para penyedia transportasi diharapkan dapat bergabung dengan program OK Otrip agar mampu bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, juga meningkatkan kesejahteraan penyedia angkutan jalan seperti Mikrolet dan Kopaja.
Maka, Pemprov DKI Jakarta fokus untuk membenahi infrastruktur, sistem pembayaran serta ongkos. “OK Otrip harus menjadi fokus pemprov demi mengurangi biaya transportasi publik,” jelas Sandi.
Pria kelahiran Pekanbaru itu menambahkan bahwa pihaknya akan memastikan anggaran OK Otrip cukup, sehingga para operator angkutan mau bergabung. Dia juga menegaskan pemerintah harus berkomitmen untuk menjalankan kewajiban pelayanan publik kepada masyarakat.
Rute OK Otrip yang telah beroperasi antara lain Kampung Melayu-Duren Sawit (OK-2), Lebak Bulus-Pondok Labu (OK-3), Grogol-Tubagus Angke (OK-4), Semper-Rorotan (OK-5), Kampung Rambutan-Pondok Gede (OK-6), Tanjung Priok-Bulak Turi (OK-15), PGC-Condet (OK-16), dan Pulogadung-Senen (OK-17).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yantina Debora