tirto.id - PT Pertamina (Persero) mengubah skema suplai untuk 3 bandara yang avturnya dikirim dari Kilang Balongan sebagai dampak kebakaran kilang minyak di Indramayu tersebut.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga sekaligus Direktur Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid menjelaskan, untuk sementara suplai avtur yang sebelumnya diambil dari Kilang Balongan untuk Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Internasional Husein Sastranegara akan dikirim suplai dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta).
Kemudian untuk Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, yang sebelumnya suplai diambil dari Kilang Balongan avtur akan disuplai dari Fuel Terminal atau Terminal Bahan Bakar (TBB) Rewulu (DIY Yogyakarta).
“Husein, Halim suplai dari Soetta dan itu stoknya cukup. Ahmad Yani akan disuplai dari Yogyakarta,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (29/3/2021).
Untuk suplai Bandar Udara Internasional Yogyakarta sendiri, kata Mas'ud, akan disuplai dari Refinery Unit IV Cilacap. Pertamina juga akan mengoptimalkan terminal bahan bakar dari Plumpang, Cilegon, Ujung Berung, sampai Padalarang.
"Masyarakat enggak perlu panik karena stok cukup dan Pertamina bisa memonitor kebutuhan SPBU di tiap tangki. Saat ini berbarengan dengan mengaktifkan siaga Ramadan sehingga stok ditambah sesuai dengan statistik tiap tahun kebutuhan," jelas dia.
Secara menyeluruh, ia memastikan stok avtur aman untuk nasional. Begitu juga BBM jenis bensin, solar, dan LPG. "Stok LPG nasional ada 16,89 hari atau hampir 17 hari. Rata-rata kita normal ada di 16-17 hari,” tandas dia.
Sebagai informasi, tangki kilang Balongan milik PT Pertamina terbakar pada Senin (29/3/2021) sekitar pukul 00.45 WIB dini hari tadi. Dalam beberapa video yang tersebar di media sosial pagi ini, selain kebakaran terjadi pula ledakan besar di kilang Balongan.
Mengutip laman resmi Pertamina, Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah menjadi produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), Non-BBM dan Petrokimia.
Keberadaan RU VI Balongan termasuk strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.
Selain itu, RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri