Menuju konten utama

Tanggul Laut Semarang-Demak akan Difungsikan pada Januari 2026

Luthfi bilang pembangunan tanggul laut beriringan dengan proyek tol, tanggul akan berfungsi sebagai penahan rob dengan tol di bagian atasnya.

Tanggul Laut Semarang-Demak akan Difungsikan pada Januari 2026
Foto udara kondisi pagar panel blok pembatas antara dermaga dan daratan yang jebol akibat tekanan air laut yang tinggi di Kawasan Pos 1 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah titik di kawasan itu tergenang banjir rob atau limpasan air laut ke daratan dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai sekitar 70 Cm, sementara itu tim tanggap darurat Pelindo III bersama BPBD Jateng dan Kota Semarang bersiaga mengamankan area terdampak dengan mengoperasikan pompa air serta penutupan sementara jebolan agar banjir rob tidak meluas ke permukiman warga. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

tirto.id - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menargetkan proyek tanggul laut Semarang-Demak bisa difungsikan mulai Januari 2026. Pembangunan tanggul ini untuk mencegah banjir rob yang menjadi bencana menahun.

Luthfi menjelaskan, pembangunan tanggul laut beriringan dengan proyek tol. Tanggul akan berfungsi sebagai penahan rob, sementara di atasnya akan dibangun tol.

Namun, Luthfi menegaskan, yang fungsional pada awal tahun baru berupa tanggul, belum termasuk jalan tolnya.

"Bisa dilihat ini adalah bentuk giant sea wall atau tanggul laut. Insyaallah Januari nanti sudah fungsional, belum operasional. Minimal kalau fungsional ini sudah mengatasi rob itu sendiri," ujar Luthfi meninjau lokasi proyek, Selasa (27/5/2025).

Sebagai penunjang Tol dan Tanggul Laut Semarang-Demak (TTLSD), pemerintah tengah membangun kolam retensi Sriwulan dan Terboyo di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Kolam retensi Terboyo dan Sriwulan terpisah oleh Kali Babon. Kedua kolam retensi itu dilengkapi dengan rumah pompa untuk mengalirkan air dari kolam retensi ke laut, sehingga mencegah genangan yang berkepanjangan.

"Kita sudah cek, kolam retensi Terboyo luasnya hampir 189 hektare, bisa menampung enam juta kubik air, kemudian sebelahnya adalah Sriwulan luasnya 28 hektare bisa menampung satu juta kubik lebih," ujar Luthfi.

Keduanya kolam retensi itu dapat menampung total kurang lebih tujuh juta kubik air, sehingga diklaim dapat mengatasi rob dan banjir.

"Dengan penyiapan jangka panjang ini cukup untuk mengkaver terjadinya rob atau banjir," imbuhnya.

Luthfi menjelaskan, langkah konkret penanganan banjir rob sudah disiapkan dengan kerja komprehensif antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dengan dinas-dinasnya, serta pemerintah kabupaten/kota.

"Kita sudah hampir satu bulan melakukan infiltrasi di daerah Sayung, Demak, termasuk Semarang. Kita tidak bisa kerja-kerja parsial, kita harus kerja-kerja komprehensif sampai di tingkat desa dan kecamatan," jelasnya.

Sebagai infprmasi, progres kontruksi Tol Semarang-Demak tahap 1 antara lain Seksi 1A realisasi fisik 62,98 persen dengan target selesai 31 Juli 2026; Seksi 1B realisasi fisik 40,93 persen, target selesai 25 April 2027; dan Seksi 1C realisasi fisik 25,97 persen, target selesai 27 September 2026.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN atau tulisan lainnya dari Baihaqi Annizar

tirto.id - Flash News
Kontributor: Baihaqi Annizar
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Siti Fatimah