tirto.id - Dehidrasi merupakan kondisi tubuh saat kehilangan banyak cairan dan tak seimbang bila dibandingkan dengan banyaknya cairan tubuh yang masuk. Cairan di dalam tubuh akan keluar melalui keringat, air mata, urin, dan feses ketika buang air besar. Jika tidak diimbangi dengan meminum air atau mengonsumsi makanan dengan kandungan air, tentu tubuh akan mengalami dehidrasi.
Siapa saja dapat terkena dehidrasi, dan anak-anak sering mengalaminya, demikian seperti dari Kids Health. Dehidrasi pada anak-anak bisa terjadi ketika mereka sedang demam, diare, muntah, atau berkegiatan yang mengeluarkan banyak keringat dalam jangka waktu lama tanpa minum. Sementara itu, beberapa penyakit dapat membuat si kecil menjadi lebih susah untuk minum.
Ada beberapa tanda dehidrasi yang dapat diderita anak, seperti dilansir Healthy Children sebagai berikut:
1. Tanda dehidrasi ringan hingga menengah
- Tidak semangat dalam bermain seperti biasanya
- Urin lebih sedikit
- Mulut kering
- Lebih sedikit air mata saat menangis
- Feses akan encer jika dehidrasi disebabkan oleh diare, sementara jika dehidrasi disebabkan oleh muntah, kurang asupan cairan, akan terjadi penurunan pergerakan usus.
2. Tanda dehidrasi parah
- Sangat rewel
- Kantuk berlebih
- Mata yang cekung
- Dingin, warna telapak tangan dan kaki memutih
- Kulit keriput
- Hanya buang air kecil 1-2 kali sehari.
Cara cegah dan mengatasi dehidrasi pada anak
Anak-anak sangat senang bermain, dan bahkan bisa bermain hingga tidak mengingat waktu. Untuk mengatasi dehidrasi selama bermain atau olahraga, Utah Valley Pediatric menyarankan Anda untuk memberikan si kecil minum sebelum beraktivitas. Selanjutnya, pastikan ia minum setidaknya setiap 20 menit.
Pastikan anak menghindari aktivitas fisik di bawah cuaca panas ekstrem. Jika anak dehidrasi, biarkan mereka beristirahat di tempat teduh sampai kondisi pulih. Berikan minuman dengan kandungan garam dan elektrolit lain jika anak berolahraga lebih dari 1 jam dalam kondisi sangat panas atau lembab.
Untuk mengatasi dehidrasi saat anak diare atau muntah, berikan makanan atau minuman yang dikonsumsi secara oral untuk menghidrasi tubuh kembali. Hal tersebut baik untuk mengembalikan gula dan garam yang keluar dari tubuh saat muntah dan diare.
Emedicine Health menuliskan bahwa hampir tidak mungkin untuk mencegah dehidrasi pada anak jika penyebabnya adalah penyakit lain akibat virus. Kuncinya adalah dengan mengenali tanda-tanda penyakit dengan lebih awal dan menyiapkan cairan pengganti dengan cepat.
Sementara itu, jika anak muntah atau diare lebih dari 5 kali dalam 24 jam, segera obati dengan pedialyte atau cairan yang mirip dengan obat tersebut untuk mencegah dehidrasi. Miliki lah beberapa simpanan pengganti cairan tersebut di rumah untuk berbagai situasi. Jangan lupa juga untuk segera menghubungi dokter bila kondisi si kecil tidak segera membaik.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto