Menuju konten utama

Tanda Masa Subur Perempuan dan Masa Ovulasi yang Tepat

Salah satu tanda masa subur pada perempuan adalah keluarnya cairan serviks menyerupai "putih telur".

Tanda Masa Subur Perempuan dan Masa Ovulasi yang Tepat
Ilustrasi hamil. FOTO/istockphoto

tirto.id - Bagi mereka yang tengah merencanakan kehamilan, fakta ini perlu digarisbawahi, bahwa peluang hamil akan meningkat jika berhubungan seks pada waktu tertentu dalam siklus masa subur.

Sehingga, penting untuk mengetahui kapan waktu berovulasi, kapan sel telur dilepaskan dari ovarium menjadi kunci untuk mengetahui kapan waktu yang tepat.

Situs Pregnancy Birth & Baby menulis bahwa saat paling subur yaitu 5 hari sebelum ovulasi, bersamaan dengan hari berovulasi adalah hari-hari yang memiliki kemungkinan besar terjadi kehamilan. Sperma dapat hidup hingga 5 hari di dalam tubuh, jadi jika berhubungan seks hingga 5 hari sebelum sel telur dilepaskan, kemungkinan bisa hamil.

Namun, setelah ovulasi, sel telur hanya dapat hidup selama 12 hingga 24 jam. Setelah waktu ini habis, waktu untuk hamil telah habis hingga bulan berikutnya. Peluang untuk hamil paling tinggi dalam 3 hari menjelang dan pada masa ovulasi.

Tanda Masa Subur Perempuan

Lantas apa saja tanda pada tubuh perempuan saat masa subur terjadi? Berikut ulasannya melansir American Pregnancy Association.

Perubahan cairan serviks

Cairan serviks yang menyerupai "putih telur" adalah tanda bahwa seorang perempuan tengah mendekati masa ovulasi atau sedang berovulasi. Setiap perempuan bisa mengalami jenis cairan serviksnya sendiri, dan tidak semua cairan serviks terlihat sama. Ovulasi biasanya terjadi pada hari perempuan memiliki jumlah cairan terbanyak.

Perubahan suhu basal tubuh

Bagi kebanyakan perempuan, akan merasakan bahwa sebelum ovulasi, suhu basal tubuh agak konsisten. Suhu basal tubuh adalah kondisi suhu tubuh pada pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur dan mulai beraktivitas.

Saat mendekati ovulasi, perempuan mungkin mengalami sedikit penurunan, tetapi itu akan diikuti oleh peningkatan tajam setelah ovulasi. Peningkatan suhu merupakan tanda bahwa ovulasi baru saja terjadi. Melacak suhu basal tubuh secara akurat selama beberapa bulan dapat membantu memprediksi kapan ovulasi akan terjadi.

Perubahan posisi atau kekencangan serviks

Serviks mengalami banyak perubahan saat seorang perempuan berovulasi. Selama ovulasi, serviks akan menjadi lunak, tinggi, terbuka dan basah. Bagi kebanyakan perempuan, perlu beberapa waktu untuk dapat membedakan antara apa yang biasanya dirasakan serviks mereka dan perubahan yang dialaminya selama ovulasi.

Tanda Lain

Tanda sekunder lainnya mungkin dapat terjadi pada beberapa perempuan, namun tidak secara konsisten. Tanda ini dapat berupa bercak ringan, kram ringan atau nyeri di satu sisi panggul, nyeri payudara, perut kembung, peningkatan gairah seks, peningkatan indera penciuman, rasa, atau penglihatan.

Baca juga artikel terkait HAMIL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Agung DH