Menuju konten utama

Gejala & Penyebab Cryptic Pregnancy Hamil Samar yang Tak Terdeteksi

Mengenal kehamilan samar atau Cryptic Pregnancy, apa penyebab dan bagaimana gejalanya?

Gejala & Penyebab Cryptic Pregnancy Hamil Samar yang Tak Terdeteksi
Ilustrasi perempuan hamil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Dalam dunia medis, terdapat istilah cryptic pregnancy atau kehamilan samar. Perempuan yang mengalami kondisi ini biasanya tidak sadar bahwa dirinya tengah mengandung. Bahkan, mereka juga bisa saja tidak mengalami tanda-tanda kehamilan yang khas, seperti merasakan mual dan muntah.

Sebagaimana ditulis dalam Healthline, kehamilan samar merupakan kehamilan yang gagal dideteksi oleh metode pengujian medis. Sebenarnya, kehamilan ini tidak umum terjadi namun bisa terjadi. Bahkan, beberapa perempuan tiba-tiba merasakan nyeri ingin melahirkan yang menjadi tanda pertama kehamilan mereka.

Kebanyakan orang mengetahui bahwa mereka hamil dalam 5-12 minggu usai pembuahan. Setelah melewatkan menstruasi, tes kehamilan akan menunjukkan garis dua yang bermakna positif hamil. Selanjutnya, hasil tersebut dapat dipastikan dengan tes darah atau USG di dokter obgyn.

Saat awal kehamilan, banyak perempuan mengalami gejala seperti payudara yang membengkak, perubahan suasana hati, kelelahan, dan mual sejak dini selama trimester pertama.

Sementara itu, tidak ada rangkaian peristiwa tersebut ketika Anda mengalami kehamilan samar. Tes kehamilan dapat kembali negatif bahkan setelah Anda melewatkan mestruasi. Anda pun dapat mengabaikan rasa mual dan muntah sebagai gejala awal kehamilan, dan menganggapnya sebagai flu atau gangguan pencernaan.

Penyebab Kehamilan Samar Terjadi

Para peneliti dan berbagai literatur menunjukkan bahwa usia yang masih muda, keadaan disabilitas, dukungan sosial dan keluarga yang buruk adalah faktor pemicu kehamilan samar, sebagaimana dikutip dari Medical News Today. Selain itu, adanya riwayat penggunaan narkoba juga mempengaruhinya.

Kondisi lain yang memicu kehamilan samar sebagai berikut melansir Healthline:

- Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini dapat membatasi kesuburan Anda, membuat ketidakseimbangan hormon, dan menyebabkan menstruasi yang tidak teratur.

- Perimenopause adalah waktu antara ketika menstruasi Anda mulai tumbuh kurang konsisten dan ketika berhenti sepenuhnya, yang ditandai dengan menopause. Gejala kehamilan seperti kenaikan berat badan dan fluktuasi hormon dapat meniru gejala perimenopause.

- Penggunaan pil KB dan alat kontrasepsi (IUD) dapat membuat Anda merasa yakin bahwa kehamilan tidak memungkinkan bagi Anda. Walaupun metode pencegahan kehamilan ini sangat efektif, ada beberapa kasus ketika Anda bisa hamil bahkan dengan KB atau dengan AKDR.

- Anda punya kemungkinan untuk hamil lagi setelah persalinan, sebelum menstruasi Anda kembali. Menyusui dan faktor hormonal dapat menyebabkan tubuh Anda menunda ovulasi dan menstruasi selama beberapa bulan setelah kelahiran.

- Rendah lemak tubuh dan ketatnya aktivitas atletik dapat menyebabkan menstruasi Anda menghilang selama berbulan-bulan. Orang yang berpartisipasi dalam olahraga intensitas tinggi mungkin juga memiliki kadar hormon tertentu yang rendah, sehingga lebih sulit untuk mendeteksi kehamilan.

Dengan kehamilan yang tidak terdeteksi, ada berbagai risiko yang mungkin timbul seperti kelahiran prematur atau keguguran. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, segera konsultasi ke dokter bila tes kehamilan yang Anda lakukan negatif namun Anda masih kurang yakin dengan hasil tersebut.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani