Menuju konten utama

Ketahui Mitos & Fakta Soal Kehamilan dan Persalinan

Salah satu mitos menyebut bahwa mengonsumsi air kelapa saat hamil bisa mempermudah proses persalinan, sayangnya anggapan tersebut tidak tepat.

Ketahui Mitos & Fakta Soal Kehamilan dan Persalinan
Ilustrasi perempuan hamil memakai masker. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ada beberapa kepercayaan atau mitos yang berkembang di masyarakat dan berhubungan dengan perempuan hamil termasuk soal proses persalinan.

Salah satunya adalah kabar atau informasi mengenai air kelapa yang diklaim bisa mempermudah saat melahirkan.

Lantas apa saja mitos dan fakta lain soal kehamilan serta persalinan?

1. Air kelapa diklam mempermudah proses persalinan

"Ibu minum kan (airnya) masuknya ke lambung bukan vagina. Gimana caranya kelapa bisa membuat lancar (persalinan). Saya tidak habis pikir yang bikin mitos itu siapa," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara dalam webinar, dilandir Antara.

2. Perempuan yang pernah melahirkan secara SC diklaim tak bisa lahiran normal

Ada yang mengatakan bahwa perempuan yang sudah melakukan persalinan secara C-Section tidak akan bisa melahirkan normal.

Menurut Eric, jika persalinan anak pertama dilakukan secara bedah sesar, masih ada kemungkinan untuk anak kedua dilakukan normal atau Vaginal Birth After Cesarean (VBAC).

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, jarak persalinan 18-24 bulan, sayatan bedah sesar pada rahim sebelumnya transversal rendah (horizontal).

Hal lainnya, ibu belum melakukan operasi besar pada rahim misalnya miomektomi serta ketebalan segmen bawah rahim (SBR) di atas 4 milimeter.

3. Ibu hamil positif COVID-19 dianggap akan menularkan pada bayinya

Selain menyoal persalinan secara C-Section, ada juga informasi beredar yang menyebutkan kalau ibu hamil positif COVID-19 maka bayi pun akan tertular COVID-19.

Menurut Eric, saat ini belum ada bukti apakah virus penyebab COVID-19 bisa menular ke bayi dari ibu hamil baik saat hamil ataupun persalinan.

"Penularan melalui droplet bukan melalui plasenta, jadi kalau sudah dilahirkan itu yang berpotensi menularkan," kata Eric.

Namun, untuk menghindari bayi terkena COVID-19, sebaiknya ibu menggunakan masker saat melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), selalu melakukan hand hygiene dan memastikan tangan bersih sebelum memegang bayi, dan menghindari bayi dari kunjungan orang dewasa.

4. Melahirkan di rumah sakit khusus ibu dan anak dianggap lebih aman

Anggapan salah lainnya, persalinan di rumah sakit ibu dan anak lebih aman dibandingkan di rumah sakit umum.

"Di rumah sakit umum juga kami juga melakukan pencegahan-pencegahan. Kami tidak ingin tenaga medis, pasien dan pengunjung tertular," tutur Eric.

Baca juga artikel terkait MITOS SOAL KEHAMILAN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH