tirto.id - Keputihan merupakan hal yang normal selama kehamilan. Namun, ada kalanya ibu hamil merasa panik jika itu terjadi. Lantas, apa penyebab keputihan saat mengandung, dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab leputihan saat hamil adalah adanya peningkatan kadar estrogen dan aliran darah ke vagina. Cairan tambahan yang keluar dari leher rahim ini sebenarnya merupakan sisa buangan dari rahim dan vagina.
Keputihan dikenal sebagai leukorea. Teksturnya tipis, bening, atau berwarna putih susu, dan berbau ringan. Perubahan keputihan dapat dimulai sejak dini atau dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum Anda melewatkan menstruasi.
Saat masa kehamilan Anda berjalan, keputihan biasanya menjadi lebih terlihat. Keputihan terberat biasanya terjadi pada masa akhir kehamilan. Anda mungkin perlu mengenakan panty liner tanpa wewangian. Hindari tampon saat kehamilan.
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, terkadang terdapat cairan berupa garis-garis lendir kental dengan garis-garis darah. Ini disebut "show" dan merupakan tanda awal persalinan. Menurut Healthline, itu adalah hal yang normal.
Penyebab Keputihan Saat Hamil
Keputihan menjadi bagian dari siklus menstruasi wanita karena fluktuasi kadar hormon. Ketika Anda hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan tersebut.
Perubahan pada serviks selama kehamilan juga memengaruhi keputihan. Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh mengeluarkan cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi.
Kepala calon bayi Anda dapat menekan leher rahim saat Anda mendekati akhir kehamilan, yang sering menyebabkan peningkatan keputihan.
Hal yang Dihindari Saat Keputihan
- Jangan menggunakan tampon, karena dapat memasukkan kuman baru ke dalam vagina.
- Jangan melakukan douche, karena dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri sehat di vagina dan menyebabkan infeksi.
- Anggap hal ini sebagai infeksi biasa, yang harus dirawat secara mandiri.
Hal yang Dilakukan Saat Keputihan
- Gunakan panty liners jika membuat Anda lebih merasa nyaman.
- Gunakan pakaian dalam yang longgar dan berbahan dasar katun, agar kulit dapat bernafas.
- Keringkan vagina setelah mandi, buang air kecil atau besar, berenang, atau olahraga.
- Tambahkan yogurt dan makanan fermentasi lainnya ke dalam makanan Anda untuk menambah bakteri sehat.
- Beri tahu penyedia layanan kesehatan jika keputihan berlangsung tak normal.
Tanda Keputihan Tak normal
Keputihan selama kehamilan disebut tidak normal jika cairan berwarna hijau atau kekuningan, berbau kuat, dan/atau disertai kemerahan atau gatal. Hal ini mungkin merupakan indikasi Anda tengah mengalami infeksi vagina.
Salah satu infeksi vagina yang paling umum selama kehamilan adalah kandidiasis, juga dikenal sebagai infeksi jamur.
Penyebab lain dari keluarnya cairan yang tidak normal juga bisa menjadi Penyakit Menular Seksual (PMS), demikian sebagaimana ditulis American Pregnancy Assosiation.
Temui Dokter Anda
Anda harus memberi tahu dokter atau tenaga medis layanan kesehatan saat ada perubahan yang merujuk kepada keadaan keputihan yang tak normal.
JANGAN PERNAH mencoba mendiagnosis dan mengobati diri sendiri. Bercak selama kehamilan bisa jadi hal yang normal, namun demikian tetap harus disebutkan kepada dokter saat Anda berkonsultasi.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami bercak atau pendarahan yang lumayan banyak, dan bertahan lebih dari satu hari, dan disertai kram atau rasa sakit.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya