tirto.id - Tidak sedikit perempuan yang belum bisa menghitung sendiri usia kehamilan. Menghitung usia kehamilan sendiri bermanfaat untuk memperkirakan tumbuh kembang janin di dalam perut.
Kehamilan pada umumnya berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Apabila bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, maka bayi tersebut dianggap sebagai bayi prematur.
Pengukuran kehamilan ini disebut sebagai usia kehamilan sebagaimana ditulis dalam Flo Health. Ada pula penghitungan usia janin yang mengukur berapa usia janin sebenarnya yang tumbuh di dalam kandungan.
Menghitung perkiraan kehamilan bukan pengukuran yang paling akurat. Oleh karenanya, meski penting untuk mengetahui kapan bayi Anda akan lahir, cobalah untuk tidak terlalu berpatokan dengan tanggal tersebut.
Untuk mengukur usia kehamilan, Healthline membagikan beberapa cara yang cukup akurat jika Anda memiliki periode waktu menstruasi selama 28 hari.
1. Aturan Naegele
Aturan Naegele melibatkan perhitungan sederhana yaitu dengan menambahkan tujuh hari ke hari pertama HPHT Anda, lalu kurangi tiga bulan.
Contohnya apabila hari pertama menstruasi terakhir Anda adalah pada 1 November 2017, tambahkan tujuh hari yaitu menjadi 8 November 2017. Setelah itu, kurangi tiga bulan menjadi 8 Agustus 2017. Ubah tahun menjadi 2018.
Maka, berdasarkan perhitungan kelahiran aturan Naegele, bayi Anda akan lahir kira-kira pada tanggal 8 Agustus 2018.
2. Roda Kehamilan
Cara ini kerap digunakan oleh sebagian besar dokter, menggunakan sebuah alat yang dinamakan sebagai roda kehamilan.
Langkah pertama adalah dengan mengidentidikasi tanggal hari pertama haid terakhir Anda di roda kehamilan tersebut. Ketika Anda mengaturnya dengan indikator-indikator tertentu, Anda akan melihat perkiraan hari kelahiran bayi Anda.
Bagaimana cara menghitung perkiraan usia kehamilan jika periode menstruasi tidak teratur?
Beberapa perempuan memiliki siklus menstruasi yang tidak konsisten, lebih lama atau lebih sebentar dari siklus rata-rata 28 hari. Dalam kasus ini, menghitung perkiraan kehamilan menggunakan roda kehamilan masih dapat digunakan dengan beberapa tambahan perhitungan sederhana.
Paruh kedua dari siklus menstruasi perempuan selalu berlangsung selama 14 hari. Waktu ini merupakan waktu dari ovulasi ke periode menstruasi berikutnya. Contohnya jika Anda memiliki siklus menstruasi 35 hari, maka Anda kemungkinan mengalami ovulasi pada hari ke 21.
Setelah memiliki gambaran kapan Anda mengalami ovulasi tersebut, Anda dapat menghitung perkiraan usia kehamilan menggunakan metode roda kehamilan dan HPHT Anda.
Misalnya, jika siklus menstruasi Anda biasanya 35 hari, maka untuk menentukan kapan Anda ovulasi adalah dengan menambahkan 21 hari menjadi jatuh pada 22 November. Setelahnya, kurangi 14 hari untuk menemukan HPHT Anda yaitu 8 November.
Masukkan tanggal tersebut pada roda kehamilan, lalu Anda akan melihat tanggal perkiraan kelahiran anak Anda.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra