tirto.id - Salah satu destinasi wisata di Jogja yang bisa dikunjungi saat libur Imlek 2023 adalah Taman Sari Yogyakarta. Tahun ini, Imlek akan jatuh pada 22 Januari 2023 diikuti dengan cuti bersama sehari setelahnya.
Masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan libur long weekend ini untuk mengunjungi Taman Sari Yogyakarta yang ada di pusat kota. Objek wisata yang satu ini merupakan cagar budaya berupa bangunan peninggalan Sultan Hamengku Buwono I.
Lokasi Taman Sari tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Kawasan wisata ini juga sering disebut sebagai Istana Air karena memiliki kolam-kolam air yang punya nilai sejarah tersendiri.
Konon, kolam-kolam ini digunakan para istri Sultan maupun putri-putri keraton untuk mandi. Tak hanya kolam, pengunjung juga bisa mengunjungi berbagai sudut bangunan di Taman Sari dan berfoto sepuasnya di sana.
Lokasi dan Harga Tiket Taman Sari Yogyakarta Saat Libur Imlek
Taman Sari terletak di tengah kota, tepatnya di Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Berdasarkan Peta Wisata Jogja, lokasi objek wisata ini berjarak sekitar 500 meter dari Alun-Alun Selatan Jogja.
Jika dari Alun-Alun Selatan, wisatawan bisa langsung menuju ke arah barat mengikuti Jalan Patehan Lor dan belok ke Jalan Taman. Ikuti jalan tersebut hingga menemukan papan petunjuk menuju objek wisata Taman Sari.
Ada banyak transportasi yang bisa digunakan untuk mengunjungi Taman Sari Yogyakarta. Wisatawan juga bisa menggunakan transportasi online apabila masih belum terlalu familiar dengan kawasan Jogja.
Selain itu, rute menuju Taman Sari Jogja juga bisa dicek melalui platform Google Maps di link berikut:
Lokasi Taman Sari Yogyakarta di Google Maps
Harga tiket masuk Taman Sari cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp5.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara. Tidak ada perbedaan harga tiket saat periode liburan maupun hari biasa.
Namun, harga tiket tersebut belum termasuk akses untuk kamera selain smartphone. Wisatawan kemungkinan akan dikenakan biaya tambahan apabila membawa kamera profesional. Kawasan wisata Taman Sari buka setiap hari pukul 09.00-15.00 WIB.
Pesona Taman Sari Yogyakarta dan Sejarahnya
Dikutip dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Taman Sari memiliki arti taman yang indah. Bangunan ini dulunya dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1757 dan dijadikan sebagai pesanggrahan atau tempat peristirahatan.
Taman Sari dulunya merupakan taman air yang sejuk dan menawan. Bangunan ini dulu berupa istana yang dikelilingi oleh segaran (danau buatan) dan penuh dengan tanaman bunga yang wangi.
Taman Sari dibangun oleh arsitek berkebangsaan Portugis, karena itu bangunannya pun memiliki gaya arsitektur Jawa dengan sentuhan Eropa.
Selain sebagai tempat pesanggrahan, Taman Sari ini dulunya juga menjadi tempat perlindungan Sultan dan keluarga kerajaan yang lain. Bangunan ini juga dilengkapi dengan lorong bawah tanah sebagai jalur evakuasi.
Tidak seperti sekarang, dulu kompleks Taman Sari memiliki luas hingga 10 hektar dan memiliki 57 bangunan. Kini luas Taman Sari sudah berkurang, tapi masih ada beberapa bangunan yang tetap dilestarikan.
Setiap area di kawasan Taman Sari memiliki daya tariknya sendiri. Menurut Kraton Jogja Taman Sari yang berdiri saat ini terdiri atas beberapa bagian yang bisa disaksikan pengunjung, sebagai berikut:
1. Gapura
Taman Sari memiliki beberapa gapura yang dibangun dengan hiasan relief burung dan bunga. Contohnya Gapura Agung yang dulunya berfungsi sebagai gerbang masuk menuju taman.
Ada pula Gapura Kenari yang dulunya berfungsi sebagai pintu belakang, tapi kini dijadikan jalan masuk menuju Taman Sari.
Di sebelah barat Gapura Kenari, ada Gapura Panggung yang tampak megah dan menjadi gerbang masuk taman.
2. Pasiraman Umbul Binangun
Pasiraman merupakan bahasa Jawa yang artinya pemandian. Tempat ini berupa kolam yang dulunya sering digunakan sebagai tempat mandi para istri Sultan maupun putri-putri keraton.
Di sini ada tiga kolam yang semuanya dilengkapi hiasan berbentuk jamur tempat keluarnya mata air. Ketiga kolam tersebut adalah:
- Umbul Panguras: kolam pemandian khusus raja.
- Umbul Pamuncar: kolam pemandian istri dan selir.
- Umbul Kawitan: kolam pemandian untuk putri raja.
3. Sumur Gumuling
Sumur Gumuling selalu jadi spot favorit para pengunjung untuk berfoto. Sumur Gumuling sebenarnya berfungsi sebagai masjid dan hanya bisa dicapai lewat terowongan bawah air.
Di pusatnya, terdapat empat buah tangga yang mengarah ke atas dan bertemu di tengah. Di pertemuan tangga ini masih ada satu tangga lagi menuju ke lantai dua.
Sementara di bawah pertemuan tangga terdapat kolam kecil yang digunakan sebagai tempat wudhu.
4. Gedhong Kenanga
Dahulu ada segaran (sekarang menjadi lokasi Pasar Ngasem) yang di tengahnya terdapat pulau buatan bernama Pulo Kenanga atau Pulo Cemeti.
Di pulau tersebut dibangun gedung dua lantai bernama Gedhong Kenanga. Dinamakan demikian karena dahulu gedung ini dikelilingi tanaman bunga kenanga.
Karena dibangun di atas segaran, gedung ini dulunya tampak seperti mengambang di atas air sehingga muncul istilah Istana Air. Sampai saat ini sisa-sisa bangunan Gedhong Kenongo masih ada dan kokoh berdiri di Taman Sari.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yonada Nancy