tirto.id - Perkembangan bayi pada usia 2 bulan mulai terlihat signifikan. Indera penglihatan dan pendengaran bayi kian berkembang.
Mereka juga mulai belajar tengkurap dan mengangkat kepala.
Kemampuan bayi dalam melihat, mendengar, dan bergerak dapat dioptimalkan dengan melakukan stimulasi sejak awal pertumbuhan.
Karenanya orangtua perlu mengetahui tahapan pertumbuhan dan perkembangan buah hati mereka. Setiap bulan diskusikan tumbuh kembang anak bersama dokter.
Perkembangan Bayi Usia Dua Bulan
Menurut situs Pregnancy Birth Bab, perkembangan bayi usia 2 bulan meliputi beberapa tahap.
- Dapat melihat lebih banyak warna dan bentuk: Sebelumnya mereka hanya melihat warna hitam putih.
- Mengeluarkan suara: Perkembangan umur dua bulan terlihat sangat signifikan karena bayi lebih banyak bersuara dan lebih terampil menggerakkan tubuh, salah satunya sering menangis.
- Berat badan bayi bertambah: Jadi lebih terlihat berisi. Pertambahan berat badan ini rata-rata berkisar 900 gram, dengan pertambahan tinggi 2,5-3,8 cm. Otot lengan dan kakinya juga berkembang lebih bebas, membikin anak tampak lebih tinggi.
- Koordinasi gerakan: Di antaranya dengan membuka tangan dan mengambil benda (meski belum bisa melepaskannya), menggenggam kedua tangan bersamaan, menghentakkan tangan dan kaki, dan berguling. Mulai di tahap ini, jangan tinggalkan bayi sendirian karena berisiko terjatuh.
- Leher bayi usia 2 bulan semakin kuat: Mereka mulai mengangkat kepala dan menengok ke kanan dan kiri. Beberapa bayi sudah mampu mengangkat dada.
- Mata bayi lebih jelas mengenali subjek: Mereka kerap tersenyum dan mengeluarkan suara seperti 'a' atau 'o' saat memandang orangtua mereka. Pada bagian pola tidur bayi masih sangat bervariasi pada usia ini. Beberapa bayi tidur sepanjang malam, tapi yang lainnya cuma tidur 2-4 jam.
Stimulasi Perkembangan Bayi
Saat bayi mengeluarkan lebih banyak ritme/suara, mereka jadi sering terjaga di siang hari. Jadi sebagai orang tua Anda perlu lebih banyak berinteraksi dengan anak.
Luangkan waktu untuk membaca, menyanyi, dan mengobrol. Dengan begitu mereka akan terbiasa, keterampilan bahasa dan komunikasinya juga berkembang.
Lebih banyak tersenyum supaya mereka merasa aman dan terlindungi.
Stimulasi sensori anak dengan memberi bermacam-macam benda dengan bentuk, ukuran, dan warna berbeda. Misalnya, bola plastik, kubus, boneka, dan lain-lain.
Stimulasi berupa pijatan juga baik untuk merangsang saraf motorik. Cara melakukannya cukup mudah.
- Pijatan dilakukan setelah mandi dengan durasi sekitar 1-5 menit.
- Pijat lembut dengan minyak atau krim bayi, lakukan di bagian tubuh atas, lengan, dan kaki. Tujuannya mengembangkan otot yang dibutuhkan untuk duduk maupun merangkak.
- Balik bayi ke posisi tengkurap, ulangi proses pijatan yang sama.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Aditya Widya Putri