Menuju konten utama

Tahapan Penelitian Prototipe, Tujuan, Kelebihan, dan Kekurangan

Mengenal tahapan pembuatan prototipe, apa saja kelebihan proyek ini dibanding skripsi? Berikut penjelasan selengkapnya.

Tahapan Penelitian Prototipe, Tujuan, Kelebihan, dan Kekurangan
Penelitian Prototipe. foto/istockphoto

tirto.id - Prototipe merupakan salah satu contoh tugas akhir yang dapat dilakukan mahasiswa dalam meraih gelar sarjana sesuai kebijakan terbaru, sebagai pengganti skripsi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan aturan anyar terkait syarat kelulusan mahasiswa.

Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi menyebutkan mahasiswa tidak lagi diharuskan membuat skripsi sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan program pendidikan di perguruan tinggi.

Pihak kampus dapat mengganti tugas akhir selain skripsi berupa prototipe. Tugas bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.

Dalam Pasal 18 ayat 9 butir a tertulis "Pemberian tugas akhir yang dapat berbentuk skripsi, prototipe, proyek, atau bentuk tugas akhir lainnya yang sejenis baik secara individu maupun berkelompok,".

Kemudian dilanjutkan pada butir b "Penerapan kurikulum berbasis proyek atau bentuk pembelajaran lainnya yang sejenis dan asesmen yang dapat menunjukkan ketercapaian kompetensi lulusan,".

Dalam KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prototipe mempunyai pengertian model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh, contoh baku, atau contoh khas.

Prototipe bukan versi final dari sebuah produk atau layanan. Prototipe digunakan sebagai arena pengujian, meminta umpan balik, dan untuk diperkenalkan kepada investor sebelum diluncurkan secara resmi ke pasar yang lebih luas.

Prototipe digunakan untuk menentukan apakah sebuah desain akan berhasil dan membuat penyesuaian yang diperlukan sebelum dilakukan produksi massal.

Penelitian prototipe nantinya menghasilkan rupa awal (purwarupa) yang bisa menjadi tahap permulaan hasil-hasil penelitian.

Hal ini bertujuan agar menyamakan persepsi dan pemahaman mengenai produk rupa awal, hingga terjadi komunikasi yang baik antara pengembang dan pengguna. Prototipe dapat dilakukan pada produk fisik dan non-fisik.

Tahapan Penelitian Prototipe

Tahapan dalam sebuah penelitian prototipe mempunyai banyak versi.

Berikut ini adalah contoh tahapan model prototipe dalam pengembangan software yang menggunakan 6 tahap mengutip laman BSI Today:

1. Requirements Gathering and Analysis (Analisis Kebutuhan)

Analisis kebutuhan merupakan tahap paling awal dalam memulai sebuah penelitian berbasis prototipe. Tim dapat saling berdiskusi untuk membicarakan detail sistem yang dibutuhkan secara terperinci.

2. Quick Design (Desain cepat)

Lakukan pembuatan desain sederhana sebagai gambaran dari hasil diskusi awal.

3. Build Prototype (Bangun Prototipe)

Setelah disetujui, pembangunan prototipe yang sebenarnya menjadi dasar dalam pembuatan sebuah program.

4. User Evaluation (Evaluasi Pengguna Awal)

Prototipe akan di presentasikan di depan pengguna untuk dilakukan evaluasi. Saran dan kritik terhadap prototipe digunakan untuk melangkah ke fase berikutnya.

5. Refining Prototype (Memperbaiki Prototipe)

Tahapan ini dilakukan apabila ada perbaikan dan terus dikerjakan hingga tercapai kesepakatan dengan pengguna.

6. Implement Product and Maintain (Implementasi dan Pemeliharaan)

Berdasarkan prototipe akhir, sistem akan diuji dan diberikan kepada pengguna. Selain itu, dilakukan upaya pemeliharaan hingga berjalan lancar.

Tujuan Penelitian Prototype

Penelitian prototype mempunyai sejumlah tujuan, baik dari segi keilmuan maupun pengembangan kampus.

Berikut adalah beberapa tujuan dilakukan penelitian metode prototipe:

1. Dapat menghasilkan produk ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan teknologi.

2. Dapat menciptakan jalan penelitian multidisiplin ilmu hingga menjadi produk komersial.

3. Membuat kemitraan antara Academic, Bussiness, Government, dan Community.

4. Kemampuan peneliti di perguruan tinggi bisa semakin meningkat hingga tercipta iklim kerja sama dengan pihak lain baik di dalam maupun luar negeri.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Prototipe

Penelitian prototipe memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan. Dalam membuat sebuah prototipe, faktor waktu dan biaya menjadi penting untuk diperhatikan dalam mengawali sebuah penelitian berbasis prototipe.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan metode prototipe pengembangan sebuah software berdasarkan keterangan laman Universitas Medan Area:

Kelebihan Penelitian Prototipe

  1. Waktu dan biaya pengembangan bisa efisien.
  2. Keterlibatan pemilik sistem.
  3. Kesalahan sistem bisa diminimalisir sejak awal.
  4. Membantu anggota tim untuk berkomunikasi secara efektif.
  5. Pengguna mempunyai rasa puas karena sudah terbayang gambaran awal dari sistem.
  6. Implementasi atau penggunaan sistem lebih mudah.
  7. Kemudahan dalam memperkirakan pengembangan sistem berikutnya.
  8. Memungkinkan pengguna untuk mempersiapkan perangkat yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat.
Kekurangan Penelitian Prototipe

  1. Prototipe bisa menghabiskan banyak waktu jika pengguna kurang puas sejak tahap awal.
  2. Pengguna akan terus menerus menambah kebutuhan dari sistem.
  3. Sistem akan terhambat jika komunikasi tidak efektif.

Baca juga artikel terkait SKRIPSI atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani