tirto.id - Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei mereka yang dilaksanakan melalui telepon pada 23-24 Desember 2023. Hasil survei terbaru Indikator kembali menempatkan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di urutan pertama.
Survei ini melibatkan 1.217 responden yang terdiri dari responden random sebanyak 265 responden dan double sampling 952 responden. Margin of error survei diperkirakan sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan hasil survei tersebut, elektabilitas Prabowo-Gibran menempati posisi tertinggi dengan 46,7 persen. Lalu, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD 24,5 persen.
Sementara elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan suara 21 persen.
Direktur Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebutkan survei terhadap elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres baru saja dilakukan. Jadi, [hasil survei] fresh from the oven, baru kemarin selesai datanya,” kata dia dalam siaran akun YouTube Kompas.com, Selasa (26/12/2023).
Burhanuddin mengatakan, hasil survei pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Imin beda tipis. Perbedaan yang terlalu tipis ini bisa jadi terjadi karena margin of error survei Indikator sebesar 2,9 persen.
Karena itu, menurut Burhanuddin, Indikator Politik Indonesia sejatinya tidak mengetahui pasangan capres-cawapres mana yang menempati survei elektabilitas nomor dua dan tiga.
Ia turut mengatakan, berdasarkan hasil survei itu, pasangan capres-cawapres mana yang akan memasuki putaran kedua Pilpres 2024 berdasarkan survei masih tanda tanya.
“Jadi, saya tidak tahu siapa yang unggul di antara Ganjar atau Anies. Jadi kalau misalnya tidak terjadi satu putaran, misteri Tuhan selain jodoh dan kematian, adalah siapa pendamping Prabowo-Gibran di putaran kedua, itu kami tidak bisa menebak sampai hari ini,” kata dia.
Survei Parpol: PDIP & Gerindra Masih Memimpin
Tak hanya elektabilitas capres-cawapres, Indikator Politik Indonesia juga merilis data elektabilitas partai politik (parpol) dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Hasil survei, PDIP menempati tempat tertinggi dengan perolehan 19,1 persen, Gerindra 18,2 persen, Golkar 9,3 persen, PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, PAN 4,5 persen, Demokrat 4,4 persen.
Lalu, PPP 2,8 persen, PSI 2,4 persen, Perindo 1,7 persen, Partai Ummat 0,8 persen, Hanura dan PBB 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, Partai Buruh dan Garuda 0,2 persen, dan PKN 0,1 persen. Sementara itu, ada 15,1 persen responden tidak menjawab.
Burhanuddin mengatakan, survei elektabilitas parpol dilakukan melalui telepon. Menurut dia, elektabilitas PDIP berdasarkan survei memang tetap tertinggi. Namun, karena margin of error, hasil survei antara elektabilitas PDIP dan Gerindra masih tanda tanya.
“Kita tidak tahu siapa yang unggul di antara dua partai ini karena selisihnya dalam margin of error 2,9 persen,” kata dia.
Ia menyebutkan, ada sejumlah partai yang tidak lolos parliementary threshold 4 persen berdasarkan survei. Namun, Burhanuddin meyakini partai-partai itu akan berjuang untuk meraup suara, mengingat Pileg 2024 masih akan berlangsung dalam waktu dua bulan ke depan.
“Saya tidak ingin mengatakan PPP atau PSI tidak lolos, tapi mereka struggling untuk bisa lolos dari lubang jarum 4 persen parliementary treshold. [Parpol] di luar itu, agak berat, tapi masih ada dua bulan," ungkap dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Abdul Aziz