tirto.id - Cokelat adalah salah satu makanan olahan yang memiliki banyak penggemar, namun sering dikaitkan sebagai penyebab kenaikan berat badan karena jumlah kalori yang tinggi.
Selain berkalori tinggi, mengonsumsi coklat banyak juga disebut dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes karena mengandung gula.
Ada banyak penelitian yang mengungkap manfaat cokelat untuk kesehatan, salah satunya dapat mengurangi risiko jantung koroner.
Menurut European Journal of Preventive Cardiology, peneliti Amerika telah mengamati 6 studi yang dilakukan hampir 5 dekade dari sejak 1966, menemukan bahwa mengonsumsi cokelat lebih dari 1 kali setiap minggu hingga 3 kali setiap bulan (>1 setiap minggu hingga > 3,5 kali setiap bulan), dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Penelitian yang melibatkan 336.289 responden dari tiga benua yang diamati selama kurang lebih 9 tahun menemukan perbandingan yang dilakukan peneliti antara orang yang tidak mengonsumsi cokelat dan perkembangan penyakit.
Hasilnya, sebanyak 21.777 orang yang melaporkan penyakit selama periode tindak lanjut. Dalam jumlah tersebut, ada 14.034 kasus penyakit jantung koroner, 4.667 serangan jantung, 2.735 stroke dan 332 kasus gagal jantung.
Mengapa cokelat dapat menurunkan risiko jantung coroner?
Hasil penelitian menunjukkan, kandungan flavanol (epicateching, catechin, dan procyanidins) dalam cokelat terbukti mengurangi penyumbatan aliran darah ke otot jantung.
Flavanol dalam biji kakao memiliki efek antioksidan yang mengurangi kerusakan sel yang terkait dengan penyakit jantung.
Flavanol lebih banyak ditemukan pada coklat hitam daripada pada coklat susu juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Kedua, methylxanthines terbukti memberi efek menguntungkan pada fungsi kardiovaskular. Ketiga, polifenol telah terbukti memfasilitasi sintesis oksida nitrat.
Salah satu penelitian yang akan diselesaikan pada tahun 2021 adalah COSMOS (untuk Cocoa Supplement and Multivitamin Outcome Study) yang sedang dilakukan oleh Harvard Medical School dan Brigham dan Women’s Hospital.
Studi yang direncanakan akan memakan waktu empat tahun dengan target 18.000 responden berfokus pada fungsi suplemen ekstrak kakao yang mengandung 600 mg/d flavanol dan multivitamin dapat melindungi kesehatan jantung dan risiko kanker.
Lebih lanjut, peneliti Harvard menyatakan bahwa niat mereka bukan untuk membuat rekomendasi klinis, tetapi untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang manfaat flavanol kakao.
Apa yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi coklat?
Walaupun cokelat telah terbukti dapat menurunkan risiko jantung koroner, perlu diperhatikan coklat yang dikonsumsi.
Menurut peneliti JoAnn Manson dari Harvard Medical School, metode pengolahan dapat memengaruhi kerja flavanol.
“Meskipun kakao adalah bahan utama, variasi dalam metode pengolahan membuat coklat menjadi sumber flavanol yang tidak dapat diandalkan," kata Manson.
Cokelat yang telah diolah mengandung lemak, gula, dan kalori yang tinggi. Bagaimanapun juga konsumsi coklat tetap harus dibatasi.
Selain tambahan susu serta gula dalam cokelat, penelitian European Journal of Preventive Cardiology menyebutkan adanya keterbatasan geografis seperti faktor gaya hidup seperti yang dilakukan oleh orang-orang eropa dan Amerika. Seperti olahraga, aktivitas fisik disesuaikan dalam model multivariat dari studi tersebut.
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Yandri Daniel Damaledo