Menuju konten utama

Strategi Menkominfo Penuhi Kebutuhan Talenta Digital RI

Kominfo menyiapkan program digital talent scholarship dan digital leadership academy untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.

Strategi Menkominfo Penuhi Kebutuhan Talenta Digital RI
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/9/2022). Rapat tersebut membahas RKA Kemkominfo tahun 2023 dan pembahasan isu-isu aktual. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate menuturkan, Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital baru setiap tahunnya. Tetapi dia mengakui di tengah laju peningkatan kebutuhan talenta digital yang signifikan, terdapat kesenjangan dalam menghadapi peluang kerja.

Dia memberi contoh seperti di kawasan Asia Pasifik, lebih dari 50 persen CEO menemui kesulitan untuk merekrut talenta digital dengan keterampilan yang tepat. Pada 2030 bahkan diproyeksikan hanya 50 persen dari tenaga kerja Indonesia yang memiliki keterampilan digital dasar dan menengah, sementara keterampilan tingkat advanced hanya dimiliki kurang dari 1 persen angkatan kerja negara.

"Kita patut optimis dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki, kita harus mampu menjadi generasi inisiator, inventor, dan inovator yang dapat memanfaatkan peluang era digital untuk kemajuan bangsa,” ujarnya di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Melihat peluang tersebut, Kementerian Kominfo menyiapkan program digital talent scholarship dan Digital Leadership Academy sebagai inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.

“Tahun ini, Digital Talent Scholarship akan memberikan pelatihan digital teknis bagi 200 ribu peserta dengan tema terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, mahadata, komputasi awan dan programing,” ujarnya.

Sementara untuk membantu pemerintah mendukung perkembangan talenta digital untuk masa depan Indonesia, Hacktiv8 menghadirkan kampus baru di BSD City. Kehadiran Hacktiv8 di diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem digital dengan penyediaan talenta informatika dan teknologi (IT) yang berkualitas.

"Kami akan terus berupaya meningkatkan penyaluran alumni secara optimal, termasuk dengan menjalin kerjasama untuk hiring placement, sehingga para alumni Hacktiv8 bisa mendapatkan kesempatan kerja yang baik setelah lulus,” ungkap CEO Hacktiv8, Ronald Ishak.

Hacktiv8 merupakan coding bootcamp pertama di Indonesia yang mengenalkan sistem Income Share Agreement (ISA) atau Skema Bagi Hasil, dimana siswa bisa belajar dulu dengan membayar deposit, dan mulai melakukan cicilan pelunasan ketika sudah lulus dan mendapatkan pekerjaan.

Selain lokasi kampus yang strategis, kualitas kelas, kurikulum, pengajar, dan fasilitas yang didapat oleh siswa, baik di Kampus Pondok Indah maupun kampus BSD City akan sama. Fasilitas seperti hiring placement atau jaminan kerja juga akan tersedia bagi lulusan bootcamp di BSD City.

Pada tahun 2020, Hacktiv8 mewakili Indonesia sebagai sekolah pemrograman kedua terbaik di dunia berdasarkan hasil dari para alumninya, dimana 95 persen lulusan Hacktiv8 berhasil mendapatkan pekerjaan dalam waktu kurang dari 90 hari.

Perusahaan ini juga merupakan satu-satunya coding bootcamp di Asia yang terdaftar dalam Council on Integrity in Results Reporting (CIRR) yaitu lembaga yang mengedepankan transparansi hasil belajar siswa.

“Sejak tahun 2016, Hacktiv8 telah melahirkan lebih dari 1.600 lulusan talenta digital yang telah menempati berbagai posisi strategis dan taktis pada perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia,” tambah Ronald.

Baca juga artikel terkait TALENTA DIGITAL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin