Menuju konten utama

Strategi DKI Jakarta Cegah Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru

Pemprov DKI Jakarta pun sudah menyiapkan strategi untuk mencegah harga-harga meroket jelang Natal dan Tahun Baru.

Strategi DKI Jakarta Cegah Kenaikan Harga Pangan Jelang Nataru
Suasana aktivitas perdagangan di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (16/7/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Menjelang Natal dan Tahun Baru harga berbagai komoditas mulai naik. Pemprov DKI Jakarta pun sudah menyiapkan strategi untuk mencegah harga-harga meroket.

Pertama, langkah yang dilakukan yaitu penyediaan dan pendistribusian bahan pangan bagi kelompok masyarakat tertentu. Seperti penerima Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Penyandang Disabilitas dengan target sebanyak 1,1 juta orang.

"Pada program ini, masyarakat cukup menyiapkan uang sebesar Rp 126.000 untuk membeli paket beras 5 kg, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, telur 1 tray, susu 24 kotak dan ikan kembung 1 kg,” kata Suharini melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (10/11/2022).

Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan bazar pangan keliling di Kantor Wali Kota/Bupati Administrasi, Kecamatan, Kelurahan, dan rumah susun (rusun). Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket sehingga harga menjadi lebih ekonomis yang bisa didapat di Gerai Pangan Pasar Jaya.

Ada pula pendistribusian beras medium Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) kepada pedagang seharga Rp8.900/kg.

“Terkait dengan kenaikan harga komoditas cabe, tidak hanya disebabkan naiknya permintaan, tetapi juga disebabkan kenaikan harga produksi. Kondisi musim hujan meningkatkan biaya ongkos petik cabe dan biaya pemeliharaan hama penyakit,” ucapnya.

Suharini juga menyebut, tantangan yang dihadapi DKI Jakarta adalah pembatasan produksi pangan. Untuk menghadapinya, Pemprov DKI Jakarta mengembangkan pertanian berbasis ruang dan memanfaatkan 7 ruang, yaitu rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan dan gang perkampungan, sekolah, gedung, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lahan laut.

Sampai dengan 6 Desember 2022, telah dilakukan pembelian bibit tanaman produktif sebanyak 3.100.940 bibit termasuk di antaranya bibit cabe.

"Masyarakat Jakarta dapat mengajukan permohonan bibit tanaman secara pribadi maupun kelompok melalui openstreetmap.id/dkpkp atau mendatangi 14 lokasi kebun bibit dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di DKI Jakarta,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait JELANG NATAL DAN TAHUN BARU atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Intan Umbari Prihatin