tirto.id - Stok daging Indonesia kurang 200 ribu ton. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan jumlah tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Maret atau satu bulan jelang Ramadan.
“Kita punya kekurangan daging 200 ribu ton.Yang kita makan 600 ribu ton lebih dan ketersediaan kita hanya 400 ribu ton,” ucap Syahrul dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/2/2021).
Meski demikian, ia memastikan keadaan ini akan segera diatasi.
Syahrul tak menyebutkan rinci potensi sumber daging mana yang akan ia andalkan, tetapi mengatakan “sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus memperkuatnya dengan upaya yang ada.”
Tahun lalu hal serupa juga terjadi. Ketika itu Kementerian Perdagangan mengatasinya dengan impor. 3 BUMN ditugaskan mencari sebanyak 170 ribu ton. Bulog memperoleh kuota 100 ribu ton, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mencapai 20 ribu ton, dan Berdikari mencapai 50 ribu ton.
Untuk menjaga ketersediaan stok barang lain, Syahrul berjanji Kementan akan mengintervensi sistem distribusi, yaitu mendekatkan stok pangan yang ada ke seluruh pasar-pasar di tiap daerah.
Di samping itu, strategi menjaga ketersediaan stok juga akan dilakukan bersama Kemendag. Syahrul mengatakan kedua lembaga akan melakukan operasi pasar.
Syahrul juga bilang dia telah memerintahkan seluruh bawahannya di Kementan untuk memantau semua pergerakan komoditas pangan nasional, mulai dari harga sampai dengan sistem distribusinya.
“Konsolidasi ini sudah kami persiapkan dari sekarang,” ucap Syahrul.
Selain daging, Syahrul memastikan seluruh kebutuhan pokok akan tersedia dalam jumlah cukup jelang Ramadan. Antara lain beras, minyak goreng, cabai, bawang, gula, telur, serta ayam potong.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Rio Apinino