tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyusun sejumlah skenario pertumbuhan ekonomi Indonesia jika wabah virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bakal berlangsung lama.
Dalam perhitungannya, Sri Mulyani membuka peluang jika pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjun hingga angka 0 persen.
“Pertumbuhan ekonomi 2,5 persen bahkan 0 persen,” ucap Sri Mulyani dalam live streaming di situs sekretariat negara, Jumat (20/3/2020).
Perkiraan nol persen ini disampaikan oleh Sri Mulyani sebagai kemungkinan terburuk.
Dalam hal ini, kata dia, “Jika masalah jauh lebih berat dan durasi covid lebih dari 3-6 bulan dan terjadi lock down dan perdagangan internasional drop dibawah 30 persen dan penerbangan shock.”
Lalu ada pertimbangan juga mencangkup perlambatan konsumsi bahan pokok dan Kesehatan serta kemungkinan pengurangan tenaga kerja.
Skenario ini juga memperhitungkan perubahan asumsi makro usai anjloknya harga minyak dunia yang diikuti penurunan Indonesia Crude Price (ICP) dalam beberapa minggu terakhir.
Meski demikian, jika penanganan Corona bisa dilakukan dalam jangka waktu 3-6 bulan, ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak banyak turun dari posisi saat ini di 5,1 persen per 2019.
“Kami memasukkan skenario ICP penurunan dan drastis dalam beberapa minggu tekrakhir, skenario tersebut pertumbuhan ekonomi dari paling dalam pengaruh COVID-19 pertumbuhan ekonomi masih di atas 4 persen,” ucap Sri Mulyani.
Meski demikian, tegas Sri Mulyani, penyesuaian juga tetap akan dilakukan dengan perubahan yang berjalan. Nantinya untuk tiap skenario ini akana da tindak lanjut yang akan di susun.
“Dan Presiden buat skenario untuk dilakukan apa artinya jika ekonomi di atas masih di atas 4. Artinya apa-apa artinya jika di bawah 4 apakah itu di bawah 3 persen atau di atas 3 persen. Kemudian apa artinya jika mendekati jiak lebih rendah,” tandasnya.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana