tirto.id - Sosok Dea Lipa atau Deni Apriadi Rahman sedang viral di media sosial dan mendapat julukan "Sister Hong Lombok". Pria berusia 23 tahun ini mengaku sebagai laki-laki namun berhijab.
Deni, yang berasal dari Lombok Tengah merupakan seorang make up artist (MUA) atau perias wajah yang sudah cukup dikenal.
Baru-baru ini ia muncul ke publik, mengadakan konferensi pers di Kedai Bhumi Resto, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (15/11).
Siapa "Dea Lipa" Deni Apriadi?
Deni awalnya viral di media sosial karena diketahui merupakan laki-laki tetapi mengenakan hijab dan berpenampilan seperti perempuan.
Ia memutuskan untuk mengadakan konferensi pers untuk meluruskan berbagai rumor yang tidak benar mengenai dirinya.
Banyak tuduhan yang datang padanya, ia dituding melakukan penistaan agama, memakai mukena saat di masjid, bertunangan dengan lelaki, hingga mengidap sakit HIV/AIDS.
"Banyak narasi yang disebarkan tidak sesuai kenyataan, bahkan ada yang menuduh saya sebagai penista agama, sampai menyebut sister hong Indonesia," beber Deni.
Menurutnya, sumber informasi tersebut tidak berimbang, tidak melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan.
"Postingan-postingan yang tersebar di Facebook, Instagram, dan TikTok bukan berasal dari saya. Saya tidak pernah membuatnya, saya tidak pernah bertemu ataupun berkomunikasi dengan pihak yang menyebarkannya. Saya juga tidak pernah memberikan izin untuk menggunakan foto-foto saya," katanya.
Setelah viral, Deni mengatakan banyak klien yang memutuskan untuk membatalkan kerja sama sehingga merugikan banyak pihak.
"Pembatalan ini menimbulkan kerugian bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi asisten dan rekan kerja saya. Kami semua kehilangan pemasukan," katanya.
Deni juga mengatakan ia depresi berat dan sempat ingin mengakhiri hidup setelah viral dan mendapat hujatan di media sosial.
"Sejak viral, saya mengalami tekanan yang sangat berat. Bahkan beberapa kali saya sempat kehilangan kendali dan mengalami pikiran-pikiran berbahaya terhadap diri sendiri," katanya.
Deni juga mengatakan alasan ia menggunakan hijab adalah karena mengagumi busana tersebut serta untuk melindungi diri dari pelecehan.
“Saya kagumi sejak bertahun-tahun lalu. Saya sama sekali tidak berniat menjadikan busana itu sebagai alat untuk menipu atau melecehkan siapapun. Itu adalah bentuk ekspresi diri saya yang lahir dari kekaguman dan keinginan melindungi diri dari pelecehan,” tegasnya.
Siapa Sister Hong?
Salah satu hujatan yang diterima Deni adalah warganet yang menjuluki dirinya Sister Hong Lombok. Sister Hong adalah pria bernama Jiao yang gemar mengenakan pakaian perempuan (cross-dressing).
Ia membangun persona palsu di media sosial sebagai sosok yang feminin dan melakuan beragam aktivitas seperti memasak hingga berkebun.
Jiao menggunakan foto-foto yang diedit, serta mengaku sebagai wanita bercerai yang mencari cinta dari para pria.
Dalam penampilannya, ia memakai riasan tebal, wig, serta rok panjang, serta memalsukan suara. Hal itu membuat banyak pria terpikat padanya.
Para pria itu kemudian diundang datang ke apartemen. Beberapa pria menyadari bahwa ia adalah seorang pria cross-dressing. Namun, sebagian tidak keberatan dan tetap menemui Jiao atau melanjutkan hubungan.
Editor: Yantina Debora
Masuk tirto.id

































