Menuju konten utama

Soekarno Dinilai Menginspirasi Negara Lain Merdeka usai KAA

Gagasan Presiden Soekarno menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika melampaui agenda diplomatik biasa.

Soekarno Dinilai Menginspirasi Negara Lain Merdeka usai KAA
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menyaksikan pameran arsip Konferensi Asia Afrika dalam rangkaian acara Pameran, Peluncuran Buku, dan Penyerahan Sertifikat "Memory of the World" (MoW) UNESCO 2017 di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Selasa (17/4/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menilai Presiden ke-1 RI, Soekarno, memainkan peran sentral dalam menyatukan bangsa-bangsa Asia dan Afrika melalui Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung.

Hal itu disampaikan Bonnie dalam sambutan di acara kuliah umum bertajuk “Sukarno and The Making of The News World” di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (22/10/2025) dilansir dari Antara.

Menurut Bonnie, Indonesia di bawah Soekarno tak hanya menjadi simbol kemerdekaan politik, tetapi juga pusat moral gerakan anti-kolonial dunia.

Oleh karena itu, Bonnie menekankan pentingnya meneladani kembali pemikiran Soekarno yang menolak segala bentuk penindasan.

"Bung Karno percaya kemerdekaan sejati belum tercapai bila masih ada eksploitasi satu bangsa atas bangsa lain. Dari keyakinan itu lahirlah semangat Bandung," ujar Bonnie.

"Semangat internasionalisme Bung Karno adalah cerminan kemanusiaan universal yang kini mulai pudar," Imbuhnya.

Hadir dalam acara itu, Sejarawan asal Belgia, David Van Reybrouck, yang menilai Konferensi Asia-Afrika sebagai peristiwa penting yang menjadikan Indonesia pusat inspirasi gerakan kemerdekaan negara-negara di dunia.

Penulis buku 'Revolusi Indonesia and the Birth of the Modern World' itu mengatakan gagasan Presiden Soekarno menjadikan konferensi tersebut jauh melampaui agenda diplomatik biasa.

“Soekarno berkata, jika hanya lima negara yang bertemu, itu seperti klub hobi. Kita harus melakukannya dengan lebih besar dan menginspirasi seluruh dunia,” ujar Van Reybrouck.

Ia menjelaskan, awalnya konferensi itu dirancang dengan skala kecil, hanya melibatkan beberapa negara bekas koloni Inggris dan Indonesia. Namun Soekarno mendorong agar konferensi itu menjadi ajang global bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk menyuarakan kemerdekaan dan solidaritas.

“Itu benar-benar ide Soekarno — menjadikan Bandung panggung dunia bagi bangsa-bangsa yang baru merdeka,” katanya.

IMG 20251023 WA0010

Sejarawan asal Belgia, David Van Reybrouck dalam acara Kuliah umum bertajuk “Sukarno and The Making of The News World” di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (22/10/2025). Dok: Istimewa

Van Reybrouck menyebut semangat Bandung menjadi contoh bagi perjuangan kemerdekaan di berbagai negara setelah 1955. Lima tahun setelah konferensi itu, puluhan negara Afrika memperoleh kemerdekaan.

“Indonesia memberi contoh bahwa kebebasan harus total, tidak sebagian wilayah atau sebagian kekuasaan. Itulah model kemerdekaan penuh yang diikuti banyak negara lain,” jelasnya.

Baca juga artikel terkait SOEKARNO

tirto.id - Sosial Budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto