tirto.id - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyinggung soal Program Strategis Nasional (PSN) food estate yang menurutnya menjadi salah satu pemicu kerawanan keamanan pangan.
Cak Imin mengatakan program food estate telah gagal sehingga rawan menyebabkan krisis pangan dan memaksa negara untuk mengimpor bahan pangan dari luar.
"Maka kita akan betul-betul dikendalikan oleh importir pangan. Itu contohnya bahaya banget," kata Cak Imin di Jakarta Selatan pada Jumat (1/12/2023).
Sebagai solusi, Cak Imin menekankan pelaksanaan program-program kampanyenya untuk bisa diterapkan secara langsung. Dia mengatakan hal itu hanya satu-satunya jalan menyelamatkan Indonesia dari kehancuran atas sejumlah kegagalan negara.
"Semua urgensi agenda AMIN itu dijadikan satu pegangan untuk berjuang terus. Karena kalau itu dilaksanakan akan agenda-agenda ini misalnya sangat urgen untuk ketahanan pangan," kata Cak Imin.
Sebelumnya, calon presiden Anies Baswedan menyampaikan bahwa food estate bukan solusi untuk ketahanan pangan. Dia menawarkan konsep contract farming yaitu dengan membuat kesepakatan dengan sejumlah petani dan pemberian subsidi berupa pupuk bantuan lainnya kepada petani.
"Kami membuat kontrak dengan petani dan kontrak itu berakhir selama lima tahun. Dengan kontrak itu para petani disana punya kepastian yang akan membeli hasil pertaniannya dengan harga yang sudah disepakati," kata Anies di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta Pusat.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengkritik food estate sebagai kebiasaan buruk. Karena meninggalkan masalah pertanian tanpa solusi justru membuat food estate yang menjadi masalah baru.
"Kita punya kebiasaan kalau ada masalah bukan diselesaikan tapi ditinggalkan. Jadi kita jangan melakukan itu, justru kita harus tata ke depan yang lintas generasi agar petani bisa sejahtera," kata Anies.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat