Menuju konten utama

Smelter Freeport Bakal Tertunda karena Pandemi COVID-19

Pembangungan smelter PT Freeport Indonesia akan mengalami penundaan karena pandemi Corona atau COVID-19.

Smelter Freeport Bakal Tertunda karena Pandemi COVID-19
Ilustrasi Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Foto Antara/Puspa Perwitasari

tirto.id - Direktur Utama Holding Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak menyatakan pembangungan smelter PT Freeport Indonesia akan mengalami penundaan karena pandemi Corona atau COVID-19. Ia bilang situasi ini tidak terhindarkan sehingga pelaku usaha tambang lain juga berpotensi mengalami kejadian serupa.

“Soal smelter itu sebenarnya masalah sederhana karena kita bangun dan ada masalah covid. Merkea mengajukan ada penundaan. Ini kan berlaku umum. Ada kebijakan yang umum. Bukan untuk Freeport aja,” ucap Orias dalam konferesi pers virtual, Jumat (15/5/2020).

Orias mengatakan permohonan ini sudah diajukan oleh PTFI. Nantinya permintaan ini akan dirapatkan terlebih dahulu, jumat (15/5/2020) ini.

Ia menambahkan situasi ini memang cukup sulit. Pasalnya untuk kasus PTFI sendiri, lokasi smelter mereka berada di zona merah. Menurutnya pemerintah memang perlu membuat kebijakan terkait ini.

“Kontraktor aja susah ke lapangan karena zona merah. Jadi memang perlu ada kebijakan terkait ini,” kata Orias.

Mengenai pembangunan smelter PTFI ini, ia bilang sudah ada beberapa bank yang ingin mendanainya Jumlahnya mencapai 2,8 miliar dolar AS.

Imbas Corona, sejumlah pendanaan ini mengalami penjadwalan ulang. Orias menjelaskan pencairan dana ini akan disesuaikan dengan jadwal dan di mana pembangunan smelter dilakukan.

“Jadi sementara ini masih zona merah. Kalau mereka sudah membangun nanti pendanannya akan dieksekusi oleh Freeport,” ucap Orias.

Adapun salah satu proyek smelter yang sedang dikerjakan PTFI adalah fasilitas pemurnian di Gresik, Jawa Timur. Targetnya akan selesai pada 2023 dan menampung 2 juta ton konsentrat tembaga.

Baca juga artikel terkait SMELTER FREEPORT atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz