Menuju konten utama

Skuter Listrik yang Memesona

Bisnis motor listrik terutama skuter mulai jadi bidikan investasi perusahaan di luar otomotif. Bagaimana kansnya?

Gogoro memperkenalkan skuter listrik. FOTO/Gogoro.com

tirto.id - Gogoro Inc., perusahaan asal Taiwan jadi perbincangan karena berhasil mengembangkan smartscooter atau skuter listrik cerdas. Semenjak peluncuran perdana smartscooter pada awal 2015, mereka sudah mengembangkan dua model skuter listrik masa depan dengan berhasil menjual 30 ribu unit dan membangun 400 stasiun pengisian baterai.

Skuter listrik ini bisa melaju 0-50 km per jam dalam tempo 4,2 detik saja. Kecepatan maksimalnya bisa digeber hingga 95 km per jam. Skuter Gogoro memiliki kemudahan dalam penggunaan baterai, baterai motor ini bisa ditukar seketika, bagi pengendara yang tak mau menunggu proses pengisian baterai.

Selain kemampuan berlari dan kemudahan operasi, skuter listrik ini sesuai dengan namanya mengusung "kecerdasan", Gogoro dapat terkoneksi dengan aplikasi pada ponsel pintar berbasis Android maupun IOS. Proses menutup atau membuka kunci bisa menggunakan Apple Watch. Aplikasi ini juga bisa mengetahui lokasi GoStation terdekat dan banyak fitur canggih lainnya.

Sebagai pendatang baru yang menawarkan bisnis skuter listrik masa depan, Gogoro telah memesona para pemodal untuk berinvestasi di bisnis kendaraan roda dua masa depan, termasuk menarik perhatian grup usaha Singapura, Temasek. Belum lama ini, Temasek bersama Generation Investment Management Inggris, Sumitomo Corporation Jepang dan ENGIE Perancis mengucurkan dana 300 juta dolar AS.

"Temasek terhubung dengan baik di Asia Tenggara dan ini adalah pasar utama bagi kami," kata Horace Luke, CEO Gogoro. "Asia Tenggara memiliki kemiripan yang sangat kuat dengan Taiwan. Kami telah melakukannya dengan baik di Taiwan, tapi masih pasarnya sangat terbatas."

Baca juga: Penjualan Mobil Listrik yang Melaju Kencang

Sebelum Temasek hadir di Gogoro, pendiri Tang Prize dan Chairman Ruentex Group, Dr. Samuel Yin sudah dahulu menjadi Investor bersama Panasonic Corp. Perusahaan-perusahaan ini sudah mengucurkan dana sebesar 130 juta dolar AS dalam pembiayaan ekuitas pada 2015.

Selain Gogoro, perusahaan pengembang skuter listrik Ather Energy juga mendapat suntikan dana dari berbagai investor. Salah satunya berasal dari Hero Motocorp yang mengakuisisi 30 persen saham Ather senilai Rs205 crore atau 31,8 juta dolar AS pada 2016. Investasi ini selaras dengan prioritas Hero Motocorp untuk mengembangkan manufaktur yang ramah lingkungan.

“Oleh karena itu, kami terlibat dalam ekosistem eksternal, termasuk para pemula di daerah yang berdekatan. Kami sangat percaya Ather akan menjadi salah satu pemimpin pada kendaraan listrik roda dua di India dan juga global,” kata CEO Hero Motocorp, Pawan Munjal.

src="//mmc.tirto.id/image/2017/09/21/e-bike--MILD--Sabit.jpg" width="860" alt="infografik ebike" /

Perusahaan Tiger Global yang berbasis di New York juga melirik pengembangan motor listrik di India. Pada 2013, mereka juga menggelontorkan 12 juta dolar AS. Serta perusahaan e-commerce terbesar di India, Flipkart juga mengucurkan 1 juta dolar AS untuk Ather.

Tarun Mehta, CEO dan salah satu pendiri Ather Energy mengatakan, "Kami percaya bahwa kendaraan listrik adalah masa depan dan India akan menjadi pemain global penting di dalamnya. Visi kami adalah bergerak cepat ke depan dan investasi ini akan membantu kami pengalaman terkait otomotif."

Ketertarikan para investor untuk membenamkan modal motor listrik tak lepas dari keyakinan bahwa dunia sedang menuju produk kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Kendaraan listrik dianggap sebagai salah satu jalan keluar terkait persoalan lingkungan.

Dari sisi konsumen, kenaikan harga bahan bakar minyak akan mendorong pembeli untuk meninggalkan segmen kendaraan energi fosil dan beralih menggunakan skuter listrik karena lebih efisien. Sebab motor listrik hanya membutuhkan 1-3 dolar untuk mengisi penuh baterai guna menempuh jarak 128 km hingga 160 km.

Baca juga: Motor Listrik Gesits Digadang Jadi Raja di ASEAN

Dari segi harga, motor listrik juga dijual dengan harga terjangkau mulai 400 dolar AS hingga 50.000 dolar AS. Skuter listrik buatan Cina bahkan ada yang dijual hanya 340 dolar AS dengan kecepatan maksimum 25 km per jam dan daya baterai yang bisa geber hingga jarak 60 km untuk sekali isi.

Motor listrik memang mendapat perhatian beberapa negara dengan kebijakan untuk mendukung kendaraan ini. Di Barat, motor listrik dengan harga yang mahal akan diberi subsidi harga hingga pajak. Uni Eropa memberlakukan pajak emisi karbon dioksida bagi kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar minyak.

Di sisi lain 15 negara Eropa malah memberikan insentif pajak bagi mereka yang menggunakan kendaraan listrik. Sejumlah negara juga kini mulai berencana melarang kendaraan berbahan bakar minyak di masa akan datang seperti, India, Inggris, dan beberapa negara Eropa.

Kondisi semacam ini tentu jadi waktu yang tepat untuk mengembangkan motor listrik. Para pemodal tentu sudah mempertimbangkan faktor lain menyambut era motor listrik.

Para produsen motor dunia juga sudah lama berdiri juga berlomba mencuri pasar motor listrik, misalnya Harley Davidson telah meluncurkan motor listrik LiveWire pada 2014 dibanderol dengan harga sekitar 50.000 dolar AS. Kemampuan motor listrik Harley mampu mengaspal dengan kecepatan maksimum 148 km per jam. Mereka akan fokus dalam pengembangan motor listrik pada 2021.

Baca juga: Motor Bebek yang Semakin Tak Laku

Produsen motor asal Jepang, Yamaha meluncurkan dua motor listrik dengan kecepatan 62 mil per jam atau 99,2 kilometer per jam. Produsen mobil dan motor mewah BMW juga sudah meluncurkan motor listrik jenis S 1000 RR pada 2015.

Hingga 2015, industri motor dan skuter listrik memiliki pasar 25 miliar dolar AS. Sekitar 68,9 persen dikuasai skuter listrik dan motor listrik hanya menguasai 31,1 persen. Diperkirakan, industri ini akan tumbuh 10 persen dari 2016 hingga 2024.

Selain itu pengiriman motor dan skuter listrik diyakini akan mencapai 60 juta unit pada 2024 mendatang. Asia akan menjadi pusat kendaraan listrik, saat ini Cina memimpin pasar dengan menguasai 80 persen dan Eropa menguasai 15 persen pada 2015.

Analis BisReport meyakini kinerja penjualan motor listrik akan terus meningkat dilihat dari pertumbuhan tahunan yang mencapai 17,48 persen. Menurutnya, performa penjualan yang positif ini akan mendorong pasar motor listrik mencapai 338 juta dolar AS pada 2021.

Baca juga: Adu Balap Mobil Listrik dengan Formula E

Motor listrik khususnya skuter memang masih perlu diuji di masa depan. Beberapa tantangan seperti infrastruktur, teknologi baterai, termasuk yang tak kalah penting soal persaingan atar pemain yang akan semakin ketat, bersamaan datangnya para pemain dan investor di bisnis ini.

Baca juga artikel terkait SEPEDA MOTOR LISTRIK atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Otomotif
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Suhendra
-->