tirto.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) mencatat rasio pengembalian cadangan yang dieksploitasi atau reserves replacement ratio (RRR) berada di kisaran 23,8 persen.
Jumlah itu diperoleh melalui perhitungan penemuan cadangan migas pada semester I 2019 yang hanya mencapai 132 juta barrel oil ekivalent.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan capaian itu memang terkesan rendah. Namun, ia memastikan bahwa nilai RRR akan segera membaik sebab rencana pengembangan atau plan of development (POD) lapangan migas abadi di Blok Masela sudah disetujui.
Dwi menargetkan pada akhir tahun 2019 ini RRR akan mencapai 300 persen. Padahal untuk menyatakan bahwa titik impas antara cadangan yang berhasil diisi kembali berbanding dengan jumlah minyak yang diambil hanya memerlukan nilai RRR 100 persen.
“Juli sebagaimana POD Masela di-approve cadangannya jadi tambah. Nanti kalau ditarik satu tahun RRR di 2019 bisa di atas 300 persen,” ucap Dwi dalam konferensi pers di Gedung City Plaza pada Jumat (19/7).
Dwi mengatakan nilai RRR pada tahun 2019 ini bisa jadi sudah relatif tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sebab, masuknya blok Masela yang akan dikerjakan oleh perusahaan Migas asal Jepang, Inpex akan berjalan.
Sebelumnya, Dwi memastikan proyek lapangan gas abadi tersebut sudah bisa dikerjakan. Menurut Dwi, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menandatangani persetujuan atas revisi POD Blok Masela.
Dwi mengatakan, revisi POD Blok Masela disetujui setelah proses verifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rampung. Proses di KPK tersebut sempat membuat penandatanganan revisi POD Blok Masela tertunda.
“Masela sudah beres. Dengan KPK sudah selesai. Tanda tangan sudah oleh Pak Menteri,” kata Dwi kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat (12/7/2019).
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto