Menuju konten utama

Jaga Lifting, SKK Migas Maksimalkan Eksplorasi Sumur Tua

Untuk menjaga lifting mugas, salah upaya SKK Migas yakni menerapkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) pada sumur migas yang sudah tua.

Jaga Lifting, SKK Migas Maksimalkan Eksplorasi Sumur Tua
Penumpang dengan perahu karet melaju dengan latar belakang Kapal Gas Walio pengangkut gas elpiji PT Pertamina yang bersandar di dermaga terminal gas OPSICO PT Pertamina di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/10/2018). ANTARA FOTO/Aji Styawan

tirto.id - Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, sejumlah fakta terkait produksi migas (lifting) yang terus menurun.

Menurut dia, jika tidak ada upaya untuk maksimal untuk menggenjot produksi, rasio penurunan produksi migas mencapai 20 persen.

"Saat ini di posisi pernah 800 ribu barel per hari. Periode decline [penurunan produksi] sampai sekarang ada," ujar Dwi dalam Rapat bersama Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Sejak 2015, kata Dwi, penurunan produksi migas diusahakan hanya 3 persen saja. Hal itu dilakukan dengan berbagai upaya agar produksi migas tetap terjaga dengan stabil.

Salah satunya, lanjut dia, menerapkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) pada sumur migas yang sudah tua.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak yang berasal dari sumur-sumur eksplorasi milik Pertamina dan kontraktor swasta.

Di samping itu, pemerintah juga mempercepat penetapan operator blok migas yang akan habis kontrak serta memproses persetujuan rencana pengembangan blok migas selanjutnya.

"Yang akan expired di 2023, misalnya, sebagian besar sudah ditetapkan yang akan menjadi operator sesudahnya. POD baru kita bantu agar KKKS bisa segera selesaikan," tutur Dwi.

Upaya selanjutnya, kata Dwi, adalah menerapkan masa transisi dalam pergantian operator blok migas, yakni dengan memperbolehkan operator baru ikut mengelola blok migas sebelum kontrak operator lama habis.

Hal ini sudah mulai diterapkan pada pengelolaan Blok Mahakam dan akan mulai dilakukan pada Blok Rokan.

"Eksekusi work program rutin, yang masif dan agresif. Dorong transisi Rokan. Biar dikerjakan benar benar, kontrol tiap bulan," ujar dia.

Baca juga artikel terkait BISNIS MIGAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali