tirto.id - Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto memprediksi produksi siap jual (lifting) gas bumi mengalami peningkatan di tahun 2020 hingga 1,159 juta boepd.
Pada 2019, lifting gas bumi sebanyak 8 persen dari 1,072 juta barrel oil eqivalent per day (boepd) lebih rendah dari 2018 sebesar 1,149 juta boepd.
Namun, Dwi memperkirakan ada lifting gas bumi sudah membaik pada 2020.
"Gas forecast 1,159 juta boepd meningkat 8 persen dibanding outlook 2019 di 1,072 juta boepd. 2019 memang lebih rendah dibanding 2018 di 1,149 juta boepd. Tapi ini meningkat kembali di 2020 kita harapkan karena ada beberapa blok yang meningkat," ucap Dwi dalam paparan di Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR, Kamis (21/6/2019) malam.
Dalam paparannya, Dwi juga merujuk pada perolehan produksi gas bumi sejumlah perusahaan.
BP Berau, kata dia, memiliki kecenderungan meningkat. Meskipun demikian, ia menyebutkan pemerintah akan melakukan pemeriksaan tambahan gas bumi untuk mengantisipasi keterlambatan pada pelaksanaan proyek pengeboran.
Lalu perusahaan Conocophilips juga diharapkan dapat mulai membaik produksinya. Tepatnya pada blok Corridor.
Meskipun demikian, terdapat sejumlah perusahaan yang cukup dikhawatirkan mengalami masalah produksi. Di antaranya, Pertamina Hulu Mahakam saat ini cenderung menurun.
Lalu Eni Indonesia di Blok Muara Bakai juga tercatat mengalami penurunan. Namun, Dwi masih yakin capaian Blok Marakes di Kalimantan Timur dapat mengalami peningkatan untuk tahun 2020 nanti.
"Secara total lifting migas di 2020 akan lebih baik dibanding 2019. Di 2019 memang outlook-nya ada permasalahan seperti market dan produksi," kata Dwi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali