Menuju konten utama

SKK Migas Perkirakan Lifting Migas 2020 Turun 3 Persen

Penurunan lifting migas pada 2020 dipicu kandungan air dalam ladang-ladang migas meningkat.

SKK Migas Perkirakan Lifting Migas 2020 Turun 3 Persen
Seorang pekerja melakukan komunikasi dengan menggunakan Handy Talky di sekitar Sumur 19 Sukawati pad A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (17/7/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, target produksi minyak bumi siap jual (lifting) pada 2020 diprediksi turun 3 persen dari target (outlook). Target lifting 2020 diperkirakan 734 ribu barrel oil per day (bopd).

Dwi mengatakan, penyebab penurunan lifting adalah ladang-ladang minyak yang berada dalam posisi menurun cadangannya (decline).

Ia mencontohkan pada 2019, produksi sudah turun 3 persen dari 778 ribu bopd 2018 menjadi 754 ribu bopd per Juni 2019.

"Lifting minyak bumi 734 ribu bopd dan sebagaimana memang posisi ladang-ladang kita yang dalam posisi decline. Ini terjadi 3 persen decline terhadap outlook. Di 2019 sudah decline 3 persen dari posisi 2018 di 778 ribu bopd," ucap Dwi dalam paparan di Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR pada Kamis (21/6/2019) malam.

Menurut dia, penurunan tampak pada capaian sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Ia mencontohkan, Mobile Cepu Ltd di Cepu, Jawa Tengah dicatat pada asumsi konservatif mempertimbangkan adanya kandungan air lebih tinggi.

Meskipun pada 2019 hasil lifting di Cepu mengalami tren kenaikan hingga 221 ribu bopd, tetapi pada tahun 2020 perkiraannya menurun jadi 216 ribu bopd.

Kemudian, lifting Chevron di Blok Rokan, Riau tercatat mengalami decline sejak 2017. Dwi mengatakan, tren itu berlanjut hingga 2018, 2019 dan diprediksi juga pada 2020.

"Di sini juga masa transisi akan terjadi, sehingga hal-hal risiko yang terjadi di masa transisi ini kita antisipasi," ucap Dwi.

Lalu, produksi Pertamina EP memiliki kecenderungan meningkat. Sejumlah proyek milik anak perusahaan Pertamina ini mulai berjalan dengan baik.

Pada Pertamina Hulu Mahakam juga tercatat mengalami penurunan produksi. Dwi pun berharap pada 2019 ada penambahan jumlah sumur bor yang dilakukan.

Meskipun sudah melakukan sejumlah pengeboran, kata dia, belum ada dampak signifikan yang dialami pada peningkatan produksi.

Sementara itu, perusahaan lain seperti Petro China saat ini diperkirakan mengalami peningkatan.

Baca juga artikel terkait SKK MIGAS atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali