tirto.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan rencana pengembangan (plan of development/PoD) Wilayah Kerja (WK) South Andaman bakal rampung pada Oktober 2024. Rencana pengembangan tersebut dibuat menyusul penemuan sumber gas jumbo yang terdiri dari Sumur Layanan-1 di WK South Andaman yang berjarak sekitar 100 kilometer dari lepas pantai Sumatera bagian utara.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan bahwa potensi gas lebih dari 6 triliun kaki kubik (TCF) gas-in-place sudah cukup menjadi alasan bagi lembaganya untuk membuat rencana pengembangan Blok South Andaman.
“Jadi, Mubadala punya Giant Discovery 1 sama Big Fish 1. Jadi, itu sudah cukup untuk mulai mendesain plan of development,” jelas Dwi saat ditemui Tirto di sela-sela acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Terkait pengembangan WK South Andaman, SKK Migas perlu membangun kilang liquefied natural gas (LNG). Hal itu perlu dilakukan untuk menyalurkan gas ke seluruh daerah di Sumatra. Meski begitu, SKK Migas bakal menghitung terlebih dulu seberapa besar gas yang dibutuhkan oleh industri di sana.
“Perlu bangun LNG. Nanti itu pasti akan disalurkan ke Sumatera ya. Nanti, kita hitung-hitung kalkulasi kebutuhan industrinya,” ujar dia.
Sementara itu, pembahasan rencana pengembangan WK South Andaman masih terus dilakukan sampai saat ini. Nantinya, rencana pengembangan akan mencakup juga soal jumlah sumur hingga platform yang akan dibangun di wilayah yang dikelola oleh Mubadala Energy tersebut.
Selain itu, SKK Migas juga tengah melakukan revitalisasi Kilang LNG Arun yang nantinya akan digunakan menampung hasil produksi gas dari WK South Andaman.
“Jadi, mereka sedang hitung-hitung [untuk mengetahui] butuh apa saja. Misalnya platform, sumur, itu butuhnya berapa dan sebagainya,” sambung Dwi.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi