Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Situasi Konflik Rusia-Ukraina: Tentara Inggris Siap Ikut Perang?

Berita perang Rusia-Ukraina hari ini, Selasa, 23 Agustus 2022, bagaimana situasi terkini dan kondisi terbarunya?

Situasi Konflik Rusia-Ukraina: Tentara Inggris Siap Ikut Perang?
Seorang seniman Ukraina Viacheslav Rybka melukis sebuah mobil hancur saat serangan Rusia ke Ukraina, dan kemudian dikumpulkan dari berbagai tempat di kota Irpin di Kyiv, Ukraina, Rabu (10/8/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/foc/cfo

tirto.id - Rusia masih terus berperang melawan Ukraina hari ini, Selasa, 23 Agustus 2022 atau sudah memasuki hari ke-181 invasi. Menurut berita terbaru, tentara Inggris diberitahu agar bersiap-siap perang melawan Rusia.

Seperti dikutip Mirror, prajurit Angkatan Darat mengatakan, para pasukan harus bersiap melawan Rusia dan memperingatkan orang-orang terkasih akan potensi konflik.

Warran Officer atau bintara tinggi militer, Paul Carney telah memperingatkan kalau tentara Inggris sekarang "siap menghadapai ancaman dari Rusia dan siap melawan agresi apa pun."

Saat ini, kata dia, sudah waktunya mempersiapkan "keluarga dan orang-orang terkasih" untuk kemungkinan dikirim ke Timur.

Di sisi lain, kantor berita Rusia, TASS melaporkan, Amerika Serikat dan sekutunya telah memicu konflik di Ukraina karena memasok senjata ke Kyiv dan membantu upaya pemerasan nuklir atas PLTN Zaporozhye.

Hal itu disampaikan duta besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Senin, 22 Agustus 2022.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Energodar Ukraina itu telah dikendalikan oleh pasukan Rusia.

Konflik Uraina Rusia

Warga Ukraina Oleksandr Sugachov (55), yang menderita stroke, dibantu untuk naik kereta ke Dnipro dan Lviv selama upaya evakuasi dari daerah yang terkena dampak perang di Ukraina timur, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Pokrovsk, Ukraina, Jumat (05/08/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis TPX IMAGES OF THE DAY/RST)

Masih menurut laporan TASS, selama beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina telah melakukan beberapa serangan di lokasi PLTN, menggunakan drone, artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran.

Serangan itu, ungkapnya, turut menghantam beberapa fasilitas infrastruktur dan sekitar fasilitas penyimpanan limbah nuklir.

"Amerika Serikat dan sekutunya memasok senjata berat ke Kyiv [ibu kota Ukraina] dalam upaya untuk memperpanjang konflik di Ukraina. [...] Nasib orang Ukraina menjadi umpan meriam," katanya.

“Pada saat yang sama, itu bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut. Negara-negara Barat dengan sinis menutup mata terhadap penyebaran ideologi neo-Nazi, pembantaian penduduk Donbass dan pelanggaran militer dan batalyon nasionalis Ukraina terhadap kemanusiaan internasional.

"Dalam beberapa pekan terakhir, pendukung Barat Ukraina pada dasarnya telah membantu Kyiv dalam upaya pemerasan nuklir, mengabaikan pemboman pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye oleh militer Ukraina."

"Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diadakan Rusia, tidak ada satu pun delegasi negara Barat memiliki keberanian untuk menyerukan dan mendesak Kyiv untuk menghentikan tindakan berbahaya ini yang dapat menyebabkan bencana radiasi di Eropa," tambah Nebenzya.

Situasi Perang Rusia dan Ukraina Hari Ini

The Guardian melaporkan, tentara Ukraina yang ditawan usai perang di Mariupol menuding pasukan Rusia melakukan penyiksaan selama penahanan.

“Beberapa orang ditusuk jarum ke luka mereka, beberapa disiksa dengan air,” kata Vladyslav Zhaivoronok, yang kehilangan satu kaki.

“Mereka menanggalkan pakaian kami, dipaksa jongkok saat kami telanjang. Jika ada anak laki-laki yang mengangkat kepala, mereka akan langsung memukulinya,” tambah Denys Chepurko.

Pihak berwenang Ukraina mengklaim, artileri Rusia telah menghantam tiga desa di wilayah Donetsk timur dan beberapa peluncur roket pada Senin.

Selain itu, wilayah Soledar, Zaytseve dan Bilohorivka dekat kota Bakhmut juga turut diserang, sehingga menewaskan sedikitnya dua warga sipil.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, negaranya telah memulihkan jalur kereta api ke negara tetangga Moldova yang dapat mengangkut 10 juta ton barang per tahun.

Menteri Infrastruktur Ukraina, Oleksander Kubrakov, mengatakan jalur itu akan menyediakan rute alternatif dari pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Baca juga artikel terkait PERANG RUSIA VS UKRAINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya