tirto.id - Sinetron asal India Yeh Teri Galiyan episode 101 tayang di stasiun televisi ANTV pada Kamis (11/6/2020) pukul 12.45 WIB. Sinetron ini tayang hari Senin-Minggu di jam yang sama. Penayangan sinetron ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Yeh Teri Galiyan berada dalam arahan sutradara Rajeev Raj dan Rajesh Babbar. Sementara penulis naskah sinetron ini yaitu Palki Malhotra, Anjali Tapasya, Vikash Tiwari, dan Manpreet Singh Arshi.
Para pemain di film ini di antaranya, Vrushika Mehta sebagai Asmita, Lavin Gothi sebagai Ridoy, dan Avinash Mishra sebagai Shantanu. Pemain lain yaitu Upen Chauhan, Rajvir Chauhan, Ankita Dubey, Kinjal Pandya, Renee Dhyani, dan Manish Goplani.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 100
Pada cerita kali ini, Asmita telah kembali ke penjara. Dalam sebuah pengadilan, Asmita bebas dari kasus pembunuhan. Hal itu lantaran Nandini mengubah keputusannya dan mencabut tuntutan. Asmita tentu saja curiga atas perubahan Nandini yang begitu cepat.
Di belakang Asmita, ternyata Shantanu dan Nandini telah membuat kesepakatan. Belum jelas isi kesepakatan, namun menurut Nandini kesepakatan itu bisa menghancurkan hidup Shantanu dan keluarganya. Shantanu mau melakukan apapun untuk Asmita, terutama karena istrinya tersebut tengah mengandung.
Kabar hamilnya Asmita membuat semua orang senang, terutama nenek Mazumdar. Semua orang merayakan kabar gembira itu di rumah. Mereka akan mendapat tambahan anggota keluarga.
Shantanu bertemu dengan Nandini. Mereka membicarakan kesepakatan mereka setelah Asmita keluar dari penjara. Shantanu mengingkari perjanjian. Dia tidak mau melakukan isi kesepakatan. Hal licik itu Shantanu lakukan karena berurusan dengan Nandini.
Tentu saja Nandini tidak akan tinggal diam. Dia mengincar titik lemah Shantanu, yaitu anak yang masih dalam kandungan Asmita. Teror dimulai.
Shantanu memesan roti lapis dari sebuah restoran untuk Asmita dan nenek Mazumdar. Kemudian Nandini menelepon bahwa ada racun di roti lapis yang dia pesan. Racun itu bisa membuat janin dalam perut Asmita meninggal. Shantanu panik. Namun tidak terjadi apa-apa setelah Asmita dan nenek Mazumdar memakannya. Nandini hanya berbohong.
Setelah itu, Asmita dan nenek Mazumdar pergi ke sebuah pasar tanpa memberi tahu Shantanu. Saat melihat bahwa istri dan neneknya tidak ada di rumah, Shantanu panik. Nandini kembali menelepon.
Dia berkata bahwa Asmita dan nenek Mazumdar sedang berada di pasar. Preman utusan Nandini telah berada di sana untuk mencelakai Asmita dan anaknya. Teror demi teror membuat Shantanu berpikir bahwa dia perlu memenuhi kesepakatannya dengan Nandini.
Sinopsis Yeh Teri Galiyan Episode 101
Pada cerita kali ini, Shantanu akhirnya mau memenuhi kesepakatan dengan Nandini. Dia ingin Asmita dan anaknya selamat, tidak lagi ada teror.
Beberapa bulan telah berlalu. Kini Shantanu dan Asmita hidup bahagia memasuki kehamilan anaknya yang kedelapan bulan. Mereka juga telah menyiapkan nama untuk bayi laki-laki dan perempuan.
Hari itu, Asmita akan memeriksa kandungannya di rumah sakit. Setelah pemeriksaan selesai, Asmita menunggu di ruang tunggu, sementara Shantanu pergi untuk mengambil obat. Saat Asmita sedang sendiri, dia curiga bahwa Nandini sudah tidak lagi mengganggu.
Tidak lama setelah itu, Asmita melihat Nandini memasuki rumah sakit. Nandini menuju ruang pemeriksaan untuk orang hamil. Asmita kaget dan mencoba mengikuti.
Dari ucapan dokter yang Asmita dengar, Nandini tengah hamil. Usia kandungannya telah memasuki usia keempat bulan. Dalam percakapan itu pula, Asmita mengetahui bahwa ayah dari kandungan Nandini adalah Shantanu.
Asmit kaget dan juga sedih. Saat sedang menangis di depan pintu, Nandini datang. Dia berkata apabila Shantanu telah membuat kesepakatan untuk tidur dengannya selama satu malam. Dengan bantuan dokter, hubungan satu malam itu bisa membuat Nandini hamil. Menurut Nandini, kesepakatan itu Shantanu lakukan agar Asmita bisa keluar dari penjara dan hidup dengan aman, tanpa gangguan darinya lagi.
Shantanu yang kemudian datang juga panik akan kehadiran Nandini. Dia tidak menyangkal saat Asmita menanyakan perihal kesepakatannya dengan Nandini. Asmita marah dan pergi.
Asmita kembali ke apartemen dan mengemas bajunya. Dia ingin pergi dan meninggalkan Shantanu. Asmita sangat marah dengan Shantanu. Dia masih menangis dan berjalan keluar apartemen.
Asmita dan Shantanu berdebat di tengah jalan. Semua orang di jalan memarahi Shantanu karena menyelingkuhi istrinya. Para warga menghalangi Shantanu yang berusaha mendekat dan menjelaskan semuanya pada Asmita.
Di saat yang bersamaan, Asmita tertabrak oleh truk. Dia kehabisan banyak darah dan pingsan. Di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa kondisi Asmita cukup parah. Asmita yang kemudian sadar harus memilih untuk menyelamatkan dirinya terlebih dahulu atau anak dalam kandungannya.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yulaika Ramadhani