tirto.id - Tempat kejadian penganiayaan hingga tewas terhadap Bintang Balqis Maulana, yang dilakukan oleh seniornya diketahui terjadi di Ponpes Al Hanifiyyah. Lalu, siapa pemilik Ponpes Al Hanifiyyah tempat Bintang mondok?
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Mohammad As'adul Anam, mengatakan tempat kejadian penganiayaan terhadap Bintang Balqis Maulana berlokasi di Ponpes Al Hanifiyyah.
Tetapi korban merupakan pelajar di MTs Sunan Kalijogo di Pondok Al Islahiyyah. Diterangkan oleh Mohammad As'adul Anam, Ponpes Al Hanifiyyah tak berizin operasional.
"Tempat kejadian itu ada di Pondok Al Hanifiyyah, bukan Pondok Al Ishlahiyyah. Tapi, korban belajar di MTs Sunan Kalijogo di Pondok Al Islahiyyah. Keberadaan pondok pesantren tersebut belum memiliki izin operasional pesantren," katanya.
Mengenai status pelajar dan lokasi kejadian penganiayaan terhadap Bintang Balqis Maulana juga telah dikonfirmasi langsung oleh MTs Sunan Kalijogo melalui Pernyataan Sikap No 040/Mts.47.06/PP.00.5/2/2024 ditandatangani oleh Kepala Kepala Madrasah, Eko Wahyudi, pada Senin, 26 Februari 2024.
“Kami membenarkan bahwa ananda Bintang Balqis Maulana adalah siswa MTs Sunan Kalijogo,” tulis keterangan itu.
“Peristiwa perundungan terjadi di PP. Al-Hanifiyyah yang lokasinya dekat dengan MTs. Sunan Kalijogo,” kata keterangan itu.
Diberitakan sebelumnya, Bintang Balqis Maulana adalah pelajar kelas 8 di MTs Sunan Kalijogo, berusia 14 tahun. Dia dianiaya oleh para seniornya hingga tewas pada Jumat, 23 Februari 2024.
Polres Kota Kediri telah menahan empat tersangka pelaku penganiayaan yaitu, MN berusia 18 tahun asal Sidoarjo, MA berusia 18 tahun asal Kabupaten Nganjuk, AF berusia 16 tahun asal Denpasar Bali, dan AK berusia 17 tahun asal Surabaya.
Jenazah Bintang Balqis Maulana diantar ke rumah keluarganya di Banyuwangi pada Sabtu dini hari, 24 Februari 2024 dalam kondisi sudah dikafani.
Mulanya, pihak ponpes mengatakan, Bintang Balqis Maulana, meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi, salah seorang perwakilan ponpes sempat mengatakan kain kafan tidak perlu dibuka karena sudah suci .
Tetapi, pihak keluarga memaksa membuka kain kafan Bintang Balqis Maulana karena curiga melihat darah mengalir keluar dari keranda. Setelah dibuka, keluarga menemukan jenazah korban penuh dengan luka di sekujur tubuh.
Siapa Pemilik Ponpes Al Hanifiyyah?
Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyyah berlokasi di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Dulunya Ponpes tersebut berada dalam satu naungan dengan Ponpes Al-Ishlahiyyah, namun saat ini telah berdiri sendiri.
Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri yang belum memiliki izin operasional itu telah dibuka sejak tahun 2014. Hingga saat ini, pesantren itu diisi santri putra dan putri. Untuk putri ada 74 orang dan putra ada 19 santri. Mereka semuanya berstatus pelajar.
Melansir akun YouTube resmi milik Ponpes Al Hanifiyyah, pesantren ini cukup aktif membagikan kegiatan para santri, seperti kegiatan gotong royong santri dalam membangun asrama, ada pula cuplikan majelis Istima’il Qur’an, membaca Al-Kahfi, dan sejumlah kegiatan positif lainnya.
Pengasuh Ponpes Al Hanifiyyah adalah Fatihunada yang kerap disapa Gus Fatih atau Kyai Fatih. Pada saat kejadian tewasnya Bintang, Gus Fatih mengatakan dirinya hanya mendapatkan laporan bahwa Bintang meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi tanpa sempat melihat kondisi jenazah Bintang.
"Saat itu saya capai dan dibangunkan. Saya dapat laporan anak itu jatuh terpeleset di kamar mandi. Saat itu juga tidak muncul dugaan dan saya tidak sempat melihat karena mengurus ambulans dan keperluan untuk berangkat ke sana (Banyuwangi)," kata Gus Fatih.
Ponpes Al-Hanifiyyah milik siapa? Belum ada keterangan resmi apakah Gus Fatih adalah pengasuh sekaligus pemilik Ponpes Al Hanifiyyah. Namun, dalam beberapa Ponpes pengasuh dan pemilik kerap kali adalah orang yang sama, tetapi tidak sedikit pula Ponpes pengasuh dan pemilik adalah orang yang berbeda.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra