Menuju konten utama

Shalat Taubat: Tata Cara, Bacaan Niat, dan Doa Arab-Latinnya

Taubat secara sederhana diartikan sebagai meminta ampun dan ridho atas segala dosanya. Ini tata cara shalat taubat beserta bacaannya.

Shalat Taubat: Tata Cara, Bacaan Niat, dan Doa Arab-Latinnya
Umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih saat permukimannya terdampak pemadaman listrik di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Salah satu jenis salat yang dapat dilakukan ketika seseorang bertaubat adalah salat sunah taubat.

Bertaubat merupakan sebuah keharusan bagi seorang muslim terutama ketika telah melakukan sebuah perkara besar yang dilarang oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan dalil berikut:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Q.S At-Tahrim {66}:8)

Taubat secara sederhana diartikan sebagai meminta ampun dan ridho atas segala dosanya, kemudian menyesal serta tidak akan pernah mengulangi perkara tersebut kembali.

Dikutip dari lamanNU Online, para ulama mengajarkan agar ketika seseorang hendak bertaubat atas sebuah dosa dan kesalahan yang ia perbuat terlebih dahulu melakukan salat sunah dua rakaat yang disebut dengan salat taubat.

Anjuran dilaksanakannya salat taubat didasarkan kepada sebuah hadist dari Ali bin Abi Thalib merujuk kepada Abu Bakar As-Shidiq dan diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi sebagai berikut:

“Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan shalat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya.”

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam karyanya, yakni kitab Nihayatuz Zain juga menjelaskan terkait salah satu jenis salat sunah yang dapat dikerjakan sebelum bertaubat adalah salat taubat.

“Termasuk shalat sunah adalah shalat taubat, yakni shalat dua rakaat sebelum bertaubat dengan niat shalat sunnah taubat.”

Tata Cara Pelaksanaan Salat Taubat dan Doa Latinnya

Seperti salat-salat sunah lainnya, tata cara pelaksanaan salat sunah taubat juga tidak berbeda, yakni dua rakaat dengan satu salam. Perbedaan salat sunah taubat dengan salat sunah lainnya, hanya terletak dalam lafal niatnya.

Adapun tata cara dari pelaksanaan salat sunah taubat beserta niat dan doa lafal arab, arab latin, serta artinya sebagai berikut:

1. Melakukan taharah (bersuci), yakni wudu maupun mandi

2. Mengucapkan niat pelaksanaan salat sunah taubat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي

Arab Latin:

“Ushalli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat salat sunah taubat dua rakaat karena Allah ta’ala.”

3. Melakukan takbiratul ihram

4. Disunahkan membaca doa iftitah

5. Membaca surah Al Fatihah

6. Membaca surah pilihan

7. Melakukan ruku

8. Melakukan i’tidal

9. Melakukan sujud

10. Duduk di antara kedua sujud

11. Melakukan sujud yang kedua

12. Melaksanakan rakaat kedua seperti rakaat pertama

13. Tasyahud akhir dan ditutup dengan salam.

Bacaan Doa setelah Sholat Taubat

Dikutip dari lamanLaduni, setelah seseorang melaksanakan salat taubat, dianjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa yang telah dilakukannya.

اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتني وأنا عبدك وأنا على عَهْدِكَ َوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab Latin:

"Allahumma Anta Robbi, laa ilaaha illa Anta, holaqtani wa ana abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzubika min syarri maa shona’tu, abu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu’u laka bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta"

Artinya:

”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hambaMu dan aku diatas ikatan janjiMu (yaitu selalu menjalankan perjanjianMu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepadaMu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuiMu atas nikmatMu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padaMu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Setelah memperbanyak istighfar, dilanjutkan dengan membaca doa sebagai penutup. Dikutip dari bukuRisalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Moh. Rifa’I (1976:100), Adapun doa salat sunah taubat sebagai berikut:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا

Arab Latin:

"Astaghriullahal ‘azhiima, alladzii laa illaha illa huwal hayyul qayyuumu waatuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku linafsihi dlarran walaa nafa’an walaa mautan walaa hayaatan walaa nusyuuraa."

Artinya:

“Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang senantiasa hidup dan mengawasi, saya memohon taubat kepada-Nya sebagaimana taubatnya hamba yang dholim yang berdosa tidak memiliki daya upaya untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.”

Dikutip dari lamanMgt Gontor, beberapa waktu yang dilarang untuk menjalankan salat sunah taubat maupun salat sunah lainnya sebagai berikut:

1. Sejak terbitnya fajar sampai terbitnya matahari

2. Apabila matahari berposisi naik sepenggalan

3. Apabila matahari terletak di tengah-tengah sampai sedikit condong

4. Di antara salat asar dan tenggelamnya matahari

5. Ketika matahari tenggelam hingga sempurna.

Baca juga artikel terkait SHALAT TAUBAT atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani

Artikel Terkait