Menuju konten utama
Ramadhan 2021

Doa Shalat Tahajud: Setelah Tarawih & Sebelum Witir saat Ramadhan

Apakah boleh melakukan salat tahajud pada malam hari padahal sudah melaksanakan salat witir usai tarawih?

Doa Shalat Tahajud: Setelah Tarawih & Sebelum Witir saat Ramadhan
Ilustras Dzikir. foto/IStockphoto

tirto.id - Sholat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari dan dilaksanakan setelah tidur lebih dahulu, walaupun tidurnya hanya sebentar. Apakah shalat tahajud bisa dilakukan setiap hari, termasuk saat bulan Ramadhan?

Pada bulan Ramadhan, bila sudah memiliki niat untuk mengerjakan salat tahajud pada malam hari, umat muslim dianjurkan mengakhirkan salat witir. Dengan begitu, setelah mengerjakan salat tarawih, pelaksanaan salat witir bisa ditunda. Witir baru dilaksanakan setelah salat tahajud pada akhir malam.

Apakah boleh melakukan salat tahajud pada malam hari padahal sudah melaksanakan salat witir usai tarawih?

Hukumnya adalah boleh dilakukan. Sebab, mengerjakan salat witir sebagai penutup malam atau untuk mengakhiri salat-salat sunnah di malam hari merupakan amalan sunnah, bukan ibadah wajib, demikian dikutip dikutip dari artikel "Shalat Tahajud Setelah Shalat Witir, Bolehkah?" yang ditulis Ali Zainal Abidin dalam laman resmi NU Online,

Sebabnya adalah perintah untuk menjadikan salat witir sebagai salat sunah penutup malam hanya sebatas anjuran, bukan merupakan sebuah kewajiban.

Sementara jika sudah melaksanakan salat witir setelah salat tarawih, maka tidak perlu mengulangi shalat witir lagi apabila melakukan salat tahajud pada malam hari usai bangun tidur.

Jadi, salat witir yang sudah dikerjakan tidak perlu dilaksanakan sampai dua kali pada satu malam yang sama. Bahkan, sebagian ulama berpendapat salat witir yang dikerjakan dua kali hukumnya menjadi tidak sah.

Sabda Nabi Muhammad, "Tidak ada dua witir dalam satu malam (H.R Abu Dawud 1439).

Jadi, seseorang dapat memilih, setelah tarawih melakukan witir, atau menunda witir hingga dini hari, ketika selesai menunaikan tahajud. Lebih utama jika witir itu dilakukan sesuai fungsinya untuk penutup salat malam, yaitu ketika seseorang usai melakukan salat tahajud.

Lafal Niat Shalat tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya,"Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud dua rakaat karena Allah SWT."

Bacaan Doa Setelah Shalat Tahajud

Usai mengerjakan salat tahajud, maka sebaiknya disertai dengan membaca doa sebagaimana salat tahajud Nabi Muhammad yang berisi pujian, pengakuan, dan permohonan ampun.

Berikut adalah doa salat tahajud lengkap dengan tulisan latin dan arti dalam bahasa Indonesia.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya:

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

"Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui daripada aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

Baca juga artikel terkait SHALAT TAHAJUD atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Fitra Firdaus