Menuju konten utama

Setelah Tutup Lotus, MAP Juga Akan Tutup Debenhams

Mitra Adiperkasa memilih untuk fokus pada gerai department store mereka yang lain, yakni SOGO, SEIBU, dan Galeries Lafayette.

Setelah Tutup Lotus, MAP Juga Akan Tutup Debenhams
DEBENHAMS. FOTO/REUTERS

tirto.id - Setelah menutup seluruh gerai Lotus Department Store per akhir Oktober 2017, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) juga berencana menghentikan secara total operasional toko ritel Debenhams di Indonesia.

Adapun keberadaan toko ritel asal Inggris itu memang hanya tinggal di Senayan City, Jakarta. Sebelumnya MAP selaku pihak pengelola secara bertahap telah menutup gerai Debenhams di Supermall Karawaci, Tangerang, dan Kemang Village, Jakarta.

Dengan diumumkannya rencana penutupan gerai terakhir Debenhams, bukan tidak mungkin MAP akan menggelar diskon besar-besaran untuk menghabiskan stok barang di Debenhams cabang Senayan City. Pola serupa juga telah dilakukan MAP di Lotus Department Store yang memberikan diskon sebesar 20-80 persen pada barang-barang yang dijual.

Baca juga:Penutupan Gerai Lotus dan Gurita Bisnis MAP

Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati mengatakan, MAP kini sedang melakukan konsolidasi bisnis department store mereka. Emiten berkode saham MAPI itu lebih memilih untuk fokus pada gerai department store mereka yang lain, yakni SOGO, SEIBU, dan Galeries Lafayette.

“Di berbagai belahan dunia, generasi millenials telah menjauh dari department store, dan mereka lebih memilih untuk belanja di toko-toko khusus. Tak terkecuali di Indonesia,” kata Fetty melalui siaran persnya, Rabu (25/10/2017).

Dengan adanya penutupan sejumlah gerai ritelnya, Fetty mengklaim MAP akan lebih banyak berinvestasi untuk lini bisnis mereka yang lain. Di antaranya toko-toko bermerk seperti Adidas, Converse, serta Payless, maupun toko-tokonya yang bergerak di sektor makanan dan minuman, seperti Starbucks, Domino’s Pizza, maupun Burger King.

Fetty mengindikasikan penutupan gerai Lotus yang disusul Debenhams ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Rencana penghentian operasional itu disebutkannya telah melalui sejumlah pengkajian strategis dan juga sempat disampaikan saat paparan publik pada Juni 2017 lalu.

Menyadari tumbuhnya industri bisnis berbasis digital (e-commerce) secara signifikan saat ini, Fetty mengungkapkan kalau MAP tengah berupaya menyesuaikannya.

“Menanggapi fenomena ini, MAP telah merilis gerai online yang diberi nama MAPeMall. Secara intens, kami akan mengembangkan bisnis O2O (Online to offline) kami sebagai bagian dari visi perusahaan untuk menjadi peritel omni-channel terdepan di Asia,” jelas Fetty.

Baca juga:

Kendati melakukan efisiensi, Fetty pun meyakinkan bahwa MAP masih menorehkan kinerja yang positif dalam semester pertama 2017. Selain itu, kinerja keuangan yang didapatkan dari segi penjualan pada kuartal ketiga juga dinilai masih relatif kuat.

Berdasarkan laporan keuangan MAPI, perusahaan mengalami pertumbuhan pendapatan yang mencapai 16,4 persen dalam akumulasi selama tiga tahun.

Pada semester I 2017, pendapatan MAPI naik 15,8 persen menjadi Rp7,7 triliun, diiringi laba usaha perseroan yang juga mengalami kenaikan sebesar 58,8 persen mencapai Rp354,4 miliar. Sementara itu untuk laba bersihnya, MAPI berhasil membukukannya senilai Rp175 miliar.

Baca juga artikel terkait LOTUS atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Abdul Aziz