tirto.id - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) akan menutup Lotus Department Store di bawah bisnis PT Java Retailindo mulai akhir Oktober.
Ini menambah daftar panjang pelaku ritel khususnya department store yang menutup gerainya. Sebelum Lotus, Matahari Department Store juga menutup sejumlah gerainya, di Pasaraya Manggarai dan Blok M demi efisiensi. Gerai-gerai tersebut sudah tidak memberikan kontribusi yang besar pada perusahaan, serta tidak sesuai dengan target manajemen.
Lotus menutup tiga gerainya di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi. Penutupan tersebut dilakukan dengan tujuan restrukturisasi divisi department store perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kinerja dari seluruh department store yang di bawahi langsung MAPI.
Baca juga:Di Balik Tutupnya 2 Gerai Ikonik Matahari di Pasaraya
Di bisnis ritel, MAP bukan pemain baru. Ia berdiri pada 1995 dan mengalami pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun ditandai dengan peluncuran saham perdana perusahaan pada November 2004. MAP juga terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, serta memiliki lebih dari 22.000 karyawan.
Pada tahun 2012,MAP pernah memenangkan penghargaan Most Admired Companies (Top 20) dari Fortune Indonesia, dan Top 40 Companies dari Forbes Indonesia pada 2011.
MAP adalah peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia dengan ribuan gerai dan beragam portofolio yang mencakup sports, fashion, department stores, kids, food & beverage serta produk-produk lifestyle. Selain itu, MAP juga memiliki puluhan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti ritel, departement store, kafe dan restoran, toko buku, dan manufaktur.
Baca juga: Daya Beli Masyarakat Melemah, Benarkah?
Apa yang terjadi pada gerai Lotus berkebalikan dengan kinerja total keuangan, MAPI mencatatkan hal positif selama semester I-2017.
Head of Corporate Communication PT Mitra Adiperkasa Tbk, Fetty Kwartati menuturkan, capaian pendapatan bersih MAP untuk semester I-2017 meningkat sekitar 15,8 persen dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Fetty menuturkan, pendapatan bersih pada semester pertama 2017 sebesar Rp7,7 triliun, naik dari Rp6,6 triliun yang tercatat pada semester pertama 2016.
Sementara laba usaha meningkat 58,8 persen dari Rp354,4 miliar menjadi Rp548,7 miliar. Laba bersih meningkat 278 persen menjadi Rp175 miliar dari Rp46,3 miliar yang tercatat pada periode semester pertama 2016.
“Perusahaan telah meraih momentum positif secara menyeluruh. Kami terus berupaya meningkatkan sinergi dan menghasilkan nilai yang lebih tinggi di seluruh bagian MAP --Active, Fashion, F&B (MBA), Department Stores, MAPeMall (eCommerce), MAP Club (loyalty program), pabrik garmen, MAP Gift Voucher dan MAP Retail School--” kata Fetty pada 31 Juli lalu.
Per Juni 2017, MAP mengoperasikan 1.947 gerai ritel di 69 kota di Indonesia. Beberapa perusahaan di bidang department store antara lain PT Panen Lestari Internusa (Sogo), PT Benua Hamparan Luas (Debenhams), PT Panen Selaras Intibuana (Seibu), PT Alun Alun Indonesia Kreasi (Alun-alun Indonesia), PT Panen GL Indonesia (Galeries Lafayette), dan PT Swalayan Sukses Abadi (Foodhall).
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz