tirto.id - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) akan menutup tiga gerai Lotus Department Store yang berada di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi terhitung per 31 Oktober 2017.
Penutupan gerai Lotus ini menambah daftar panjang pelaku ritel, khususnya department store yang menutup gerainya. Sebelumnya, Ramayana dan Matahari Departement Store juga menutup sejumlah gerainya dengan alasan efisiensi setelah tidak memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan pada perusahaan.
Jika dibandingkan dengan Ramayana dan Matahari, jumlah toko ritel Lotus memang relatif lebih sedikit. Sampai saat ini, setidaknya Lotus hanya memiliki 5 cabang yang masing-masingnya berada di Ciputra Mall (Jakarta Barat), Skyline Building (Jakarta Pusat), Revo Town (Bekasi), Cibubur Plaza (Bekasi), dan Grand Galaxy Park (Bekasi).
“Tutupnya per 31 Oktober 2017 nanti. Tapi para karyawannya sudah diberi tahu tentang rencana penutupannya dari awal Oktober,” kata salah seorang pegawai yang mengaku bernama Revan saat ditemui Tirto, di Lotus cabang Skyline Building, Jakarta, pada Selasa (24/10/2017).
Revan sendiri mengaku sebagai salah satu karyawan yang berasal dari vendor yang memiliki hubungan kerja dengan Lotus Department Store. Revan menuturkan, pekerja yang bukan berstatus sebagai karyawan Lotus akan dikembalikan ke vendor masing-masing.
Senada dengan Revan, salah seorang pegawai lain bernama Anie juga tengah menggantungkan nasibnya kepada pihak vendor. “Yang dikembalikan ke vendor ya menunggu adanya rolling (perputaran). Itu pun kalau ada tempat. Kalau enggak ada, ya dirumahkan,” kata Anie.
Anie menuturkan, jumlah karyawan Lotus sendiri sebetulnya tidak banyak. Meski mengaku tidak tahu jumlah pastinya, namun Anie memperkirakan jumlah karyawan Lotus di cabang Skyline Building, Jakarta Pusat hanya berkisar 20-30 orang. Sementara jumlah pegawai sisanya berasal dari vendor.
“Untuk vendornya sendiri ada banyak, bermacam-macam,” kata Anie tanpa mau menyebutkan dari perusahaan vendor mana dia berasal.
Baca juga:Penutupan Gerai Lotus dan Gurita Bisnis MAP
Berdasarkan pantauan Tirto di Lotus cabang Skyline Building pada Selasa (24/10/2017) pagi, suasana toko berlantai dua itu memang terlihat sepi. Di lantai 1 yang terdiri dari macam-macam busana dan perlengkapan wanita, terlihat pihak toko ritel ini memberikan diskon mulai dari 20 hingga 80 persen pada barang-barang yang dijual.
Sementara di lantai 2 yang terdiri dari berbagai jenis busana dan perlengkapan pria serta toko sepatu olahraga, diskon relatif lebih rendah dari yang terdapat di lantai 1.
“Kalau untuk yang di lantai 2, barang-barangnya akan dikembalikan ke supplier. Jadi diskonnya beda dengan yang di lantai 1,” kata Anie lagi.
Selain terlihat adanya segelintir pengunjung yang datang, para pegawai dan satpam di Lotus pun mulai merapikan barang-barang yang ada ke dalam kardus. Di sejumlah sudut toko tersebut sudah terlihat kosong dan bersih dari barang dagangan.
Adanya diskon jelang tutupnya Lotus lantas dimanfaatkan beberapa orang untuk berburu barang dengan harga miring. Salah satunya adalah Reni (30). Kepada Tirto, Reni mengaku sudah tahu perihal rencana tutupnya Lotus ini.
“Karena ada promo dan mumpung lewat sini, jadi sekalian. Sebelumnya sesekali juga pernah ke sini, tapi memang nggak intens,” kata Reni.
Reni menilai harga barang yang dijual di Lotus memang relatif mahal. “Lagipula sebetulnya kalau dibandingkan dengan tempat-tempat lain seperti Matahari, model dan mereknya juga sama. Di sana biasanya jauh lebih murah,” kata Reni.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati telah menyampaikan kepada beberapa media kalau penutupan Lotus disebabkan oleh rencana dilakukannya restukturusiasi divisi department store di bawah MAP. Perusahaan dengan kode emiten MAPI itu mengklaim butuh restrukturisasi guna meningkatkan kinerja ritel yang selama ini dinilai kurang baik.
Di sepanjang Oktober, MAP sendiri telah berencana menutup 3 gerai yang masing-masingnya berada di Jakarta Pusat, Bekasi, dan Cibubur. Sayangnya, Fetty enggan berkomentar lebih lanjut saat dihubungi Tirto melalui pesan singkat. “Sudah banyak beritanya dari dua hari lalu. Nanti saja ya,” kata Fetty, Selasa pagi.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Abdul Aziz