Menuju konten utama

Semua PNS Diminta Ikut Revolusi Mental Hadapi Era Digital

Ide pelatihan revolusi mental berawal dari keinginan Presiden Jokowi agar setiap pihak mempunyai kesepahaman dalam menghadapi era digitalisasi.

Semua PNS Diminta Ikut Revolusi Mental Hadapi Era Digital
Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Jawa Timur. ANTARA/Zabur Karuru

tirto.id - Pelatihan khusus revolusi mental telah disiapkan bagi para penyelenggara negara dan pegawai negeri sipil (PNS) guna menghadapi globalisasi, perubahan teknologi yang makin canggih, dan era industri yang lebih maju.

"Sekarang adalah bagaimana kita mengubah mindset [pola pikir] kita dan bagaimana teamwork kita dalam bekerja. Awal kita 1.000 peserta saja dulu, intinya kita ingin masif. Ini ada 34 kementerian, kita tinggal perkaya sedikit dan tinggal kita bagi. Presiden Jokowi mau ada dari semua eselon dan menteri-menteri juga ikut," kata Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Untuk itu, pemerintah telah menggelar rapat koordinasi persiapan workshop Program Diklat Revolusi Mental untuk Implementasi Revolusi Industri 4.0 di Indonesia di Kemenko Perekonomian Jakarta, Jumat (2/3/2018) yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Pelatihan khusus tersebut nantinya tidak hanya akan diberikan bagi pegawai pemerintah setingkat eselon I, II, III, dan IV di semua kementerian, tetapi juga dari kalangan swasta dan non-government organization (NGO/LSM). Keterlibatan semua pihak diharapkan dapat mendorong satu kesepahaman, baik dalam pola pikir maupun cara bertindak demi kemajuan bangsa.

Luhut menjelaskan, ide pelatihan tersebut berawal dari keinginan Presiden Joko Widodo agar setiap pihak mempunyai kesepahaman dalam pola pikir dan cara bertindak guna menghadapi era digitalisasi teknologi Seperti saat ini.

"Jadi bagaimana kita menyikapi perkembangan teknologi yang begitu cepat. Bagaimana pula cara membuat manajemen yang rapi dan teamwork [kerja tim] yang rapi," ujarnya.

Senada dengan Luhut, Darmin menambahkan perlunya persiapan yang baik untuk program tersebut. Ia mengaku khawatir banyak pihak yang belum siap, terlebih jika hanya mengandalkan teori, tanpa disertai praktik.

"Kita tidak bisa lagi hanya berpikir dengan mindset seperti sekarang ini dan bertindak dengan gaya lama. Nah bagaimana caranya? Kalau hanya pakai teori tentu tidak akan jalan, maka caranya adalah harus adanya pelatihan langsung," imbuhnya.

Dalam implementasinya nanti, pemerintah akan melibatkan para pembimbing berkualitas dari Tsinghua University (Cina), Massachusets Institute of Technology/MIT (Amerika Serikat) dan Temasek.

Program tersebut rencananya akan dimatangkan kembali pada April dan dilaksanakan pada Mei tahun ini, setelah sebelumnya dibentuk panitia kecil yang akan mendata para peserta dari 34 kementerian.

Baca juga artikel terkait REVOLUSI MENTAL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari