tirto.id - Kurator Perencanaan dan Pembangunan IKN, Ridwan Kamil, menegaskan setiap kendaraan yang memasuki kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara akan diwajibkan untuk mengonversi atau mengganti ke kendaraan listrik. Pemerintah pun menyediakan konversi mobil ke moda listrik seperti Bluebird di perbatasan.
“Kalau masih pakai mobil bensin, tukeran dulu, pinjam mobil Bluebird atau mobil merek apa yang sudah listrik, ya, di perbatasan,” ucap Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Menurut Ridwan, di perbatasan IKN akan disediakan terminal untuk konversi kendaraan. Petugas akan meminta secara langsung mobil tidak ramah lingkungan atau berbahan bakar minyak (BBM) untuk mengganti ke kendaraan listrik.
"Di perbatasan nanti ada terminal-terminal untuk mengonversi, mengganti mobil yang masih tidak ramah lingkungan pakai mobil listrik, kira-kira gitu,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta wilayah IKN akan berkonsep ramah lingkungan. Nantinya, semua penghuni di ibu kota baru itu akan 100 persen wajib menggunakan kendaraan listrik.
"Sekitar 80 persen akan menggunakan transportasi publik kendaraan listrik dan penghuninya 100 persen harus menggunakan kendaraan listrik. Sehingga nanti akan menjadi kota yang betul-betul hijau yang layak untuk dihuni bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, dalam mendukung zero emission di wilayah IKN, pemerintah lewat PLN berencana membangun sekurangnya 19 tambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN pada 2024.
PLN dalam hal ini juga memastikan SPKLU tersedia di kota-kota penyangga IKN, seperti di Balikpapan dan Samarinda.
Pemerintah mengeklaim telah membangun 9 SPKLU tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Dalam catatan tersebut, akan kembali ditambahkan 31 unit pada 2024.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Maya Saputri