Menuju konten utama
Dishub DKI Jakarta:

Selama PSBB Jakarta, Penumpang Angkutan AKAP Turun 43,85 Persen

Penumpang angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) selama PSBB ini mengalami penurunan sebesar 43,85 persen dibandingkan masa transisi.

Selama PSBB Jakarta, Penumpang Angkutan AKAP Turun 43,85 Persen
Foto aerial suasana kendaraan melintas di Bundaran HI, Jakarta, Senin (14/9/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo mengatakan penumpang angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini mengalami penurunan sebesar 43,85 persen dibandingkan masa transisi.

Data penurunan tersebut dihimpun sejak mulai dikembalikan PSBB secara ketat di DKI Jakarta, 14 sampai dengan 19 September 2020.

Penurunan tersebut terjadi lantaran penumpang angkutan umum hanya dapat menampung maksimum 50 persen dari kapasitas.

"Angkutan AKAP mengalami penurunan sebesar 43,85 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi," kata Syafrin melalui keterangan tertulisnya, Senin (21/9/2020).

Selain itu, Syafrin mengatakan terjadi penurunan rata-rata jumlah penumpang harian angkutan umum perkotaan sebesar 22,83 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB Masa Transisi.

Lebih lanjut, Syafrin mengklaim berdasarkan hasil pemantauan, situasi lalu lintas di Jakarta relatif lancar selama pelaksanaan PSBB.

"Terjadi penurunan volume lalu lintas antara 5,23 - 19,28 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi," ucapnya.

Pada 9 September, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan untuk menarik rem darurat penanganan COVID-19 dengan kembali menerapkan PSBB di DKI Jakarta, terkait kegawatan penyebaran Corona di DKI Jakarta.

Anies mengatakan, penarikan tersebut berdasarkan data angka kematian, keterpakaian tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19. PSBB mulai diberlakukan pada 14 September 2020 dengan meniadakan kegiatan perkantoran.

Baca juga artikel terkait PSBB JAKARTA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri