Menuju konten utama

Sejumlah Puskesmas di Yogya Kehabisan Vaksin Polio Sejak Akhir 2019

Sejumlah puskesmas di Kota Jogja kehabisan vaksin polio sejak akhir 2019 dan kemungkinan baru akan tersedia pada akhir bulan ini.

Sejumlah Puskesmas di Yogya Kehabisan Vaksin Polio Sejak Akhir 2019
pegawai dinas kesehatan menunjukan dua botol vaksin poliomyelitis oral di kantor dinas kesehatan kota kendari, sulawesi tenggara, senin (7/3). pekan imunisasi nasional (pin) polio akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 maret 2016. antara foto/jojon/kye/16.

tirto.id - Sejumlah puskesmas di Yogyakarta kehabisan vaksin polio. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta berharap vaksin polio dapat kembali tersedia pada akhir Februari 2020, sehingga tidak ada lagi penundaan pemberian salah satu imunisasi wajib tersebut.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu mengatakan, selama ini pihaknya mengandalkan persediaan vaksin dari pusat, termasuk vaksin polio ini.

“Vaksin dari pusat sudah mulai habis pada pertengahan 2019 dan kemudian kami melakukan pengadaan vaksin menggunakan APBD Kota Yogyakarta,” kata Endang, di Yogyakarta, Selasa (12/2/2020).

Endang mengatakan, pengadaan vaksin dengan APBD Kota Yogyakarta tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa capaian “universal child immunization” (UCI) sesuai dengan target, khususnya untuk polio.

Berdasarkan data, kata dia, capaian UCI untuk polio di Yogyakarta sudah lebih dari 95 persen atau melebihi batas minimal yang ditetapkan.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melakukan pengadaan sekitar 350 vial vaksin polio dengan APBD Kota Yogyakarta 2019. Satu vial bisa digunakan untuk pemberian vaksin kepada lima anak.

Saat ini, kat Endang, vaksin polio hasil pengadaan APBD Kota Yogyakarta tersebut juga sudah mulai kosong di sejumlah puskesmas sehingga ada beberapa anak balita yang harus menunda imunisasi polio sampai vaksin kembali tersedia.

“Tidak perlu khawatir saat harus menunda pemberian vaksin polio. Toleransi waktu penundaan imunisasi bisa dilakukan hingga maksimal satu tahun,” kata dia.

Meskipun pemberian vaksin bisa ditunda hingga satu tahun, tapi kata Endang, terus berupaya melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan DIY untuk menanyakan ketersediaan vaksin polio tersebut dan berharap distribusi vaksin bisa segera dilakukan.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sudah mengajukan permohonan kebutuhan vaksin polio didasarkan pada jumlah bayi yang lahir pada 2019 yaitu sebanyak 3.556 bayi. Vaksin polio diberikan pertama kali saat bayi berusia dua bulan.

“Untuk awal tahun ini, kami memang tidak melakukan pengadaan vaksin polio dengan APBD karena khawatir akan ada penumpukan vaksin. Lebih baik kami menunggu distribusi vaksin dari pusat,” kata dia.

Endang berharap, jumlah vaksin yang didistribusikan oleh pusat sesuai dengan kebutuhan karena puskesmas di Kota Yogyakarta biasanya tidak hanya melayani vaksinasi untuk bayi dari Kota Yogyakarta saja, tetapi dari beberapa kabupaten di sekitar, khususnya puskesmas di wilayah perbatasan.

Kepala Puskesmas Gedongtengen Kota Yogyakarta Tri Kusumo Bawono mengatakan, vaksin polio di puskesmas tersebut mulai kosong sejak hari ini dan ada 20 anak yang masuk “waiting list” vaksinasi polio.

“Sejak September 2019, vaksin dari pusat sudah kosong. Lalu ada distribusi vaksin dari Kota Yogyakarta. Vaksin dari APBD Kota Yogyakarta mulai habis hari ini,” kata dia yang menyebut vaksinasi bisa diakses secara gratis.

Balita yang masuk daftar tunggu vaksinasi diarahkan untuk mengakses vaksin di fasilitas kesehatan swasta atau di rumah sakit swasta.

“Jika memilih untuk tetap menunggu vaksin datang, maka mereka akan kami hubungi kembali jika vaksin sudah tersedia. Balita tersebut masuk daftar tunggu teratas,” kata.

Ia menyebut kekosongan vaksin hanya terjadi untuk vaksin polio saja.

Baca juga artikel terkait VAKSIN POLIO

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri