Menuju konten utama

Sejarah Perbasi, Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia

Berikut ini sejarah Perbasi atau Persatuan Bola Basket Indonesia yang didirikan pada 1951.

Sejarah Perbasi, Induk Organisasi Bola Basket di Indonesia
Pebasket Evos Thunder Bogor Muhammad Yassier Rahmat (tengah) melakukan lay up dengan dihalangi pebasket Satya Wacana Salatiga Tyree Jamal Robinson (kanan) dan Randy Ady Prasetya (kiri) dalam pertandingan Seri 1 Jakarta Indonesian Basketball League (IBL) 2022 di Hall Basket Senayan, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (22/1/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

tirto.id - Setelah permainan bola basket mulai marak di Indonesia, mulai digagas pendirian Perbasi sebagai induk organisasi bola basket nasional. Perbasi merupakan singkatan dari Persatuan Bola Basket Indonesia. Berikut ini sejarah dan dinamika penggagasan Perbasi yang sebelumnya bernama PBSI.

Pada mulanya, bola basket bukan olahraga yang diperhitungkan. Ia kalah pamor dari sepak bola atau olahraga atletik.

Pencetus olahraga bola basket adalah Dr. James Naismith. Ia merancang permainan bola basket sebagai permainan yang dapat dilagakan di dalam ruangan (indoor). Guru olahraga di Massachusetts, AS tersebut menciptakan permainan ini pada Desember 1891 sebagai ganti olahraga outdoor lantaran saat itu wilayah setempat dilanda musim dingin.

Ketika diciptakan pertama kali, keranjang yang dipakai untuk memasukkan bola adalah keranjang buah.

Keranjang itu tidak dilubangi bagian bawahnya sehingga jika ada bola masuk harus dikeluarkan dahulu untuk melanjutkan permainan.

Permainan ini dilakukan oleh dua tim yang masing-masing berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan sebanyak mungkin.

Dilansir Sports Show, bola basket dimainkan pertama kali pada 21 Desember 189. Pada mulanya, tiap tim ada 9 pemain (saat ini hanya 5 pemain).

Permainan dibagi dua babak, masing-masing berlangsung selama 15 menit. Setiap babak diberi jeda 5 menit untuk beristirahat.

Pada perkembangannya, jumlah pemain dalam setiap tim bola basket dikurangi menjadi 5 pemain.

Pada 1892, gerakan menggiring bola memakai tangan (dribble) diperkenalkan. Selanjutnya, pada 1893, karena mulai populer, dilakukanlah pertandingan bola basket pertama kali yang mempertandingkan tim antarmahasiswa di kawasan sekolah tempat Naismith bekerja.

Sejarah Masuk Basket ke Indonesia

Masuknya bola basket di Indonesia tidak lepas dari tenarnya permainan ini di seluruh dunia, terutama ke negara-negara Asia Timur sesuai keadaan geopolitik saat itu.

Cina menjadi negara tujuan pengembangan basket oleh Young Men's Christian Association (YMCA) dengan mengutus Bob Baily ke Tientsien pada tahun 1894.

Semenjak bola basket dimainkan di negeri Tirai Bambu, olahraga ini lalu menyebar ke Jepang dan Filipina pada 1900.

Permainan ini lantas masuk ke Indonesia berkat para perantau Cina masuk ke negara ini secara bergelombang pada 1920-an.

Mereka membentuk komunitas sendiri, seperti membangun sekolah Tionghoa, yang lantas membuat bola basket cukup diminati di sekolah-sekolah tersebut. Bahkan, permainannya menjadi olahraga wajib bagi para siswa.

Perkembangan bola basket makin pesat pada 1930-an. Perkumpulan basket lalu didirikan di banyak kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan.

Mengutip laman Perbasi, bola basket kemudian dimainkan pertama kali dalam ajang pertandingan resmi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) I yang diadakan di Solo pada 1948

Sejarah Pendirian Perbasi

Setelah bola basket masuk sebagai cabang olahraga PON I, olahraga ini kembali dipertandingkan pada PON II pada 1951 yang diperluas skup-nya untuk dimainkan tim putra dan putri secara terpisah.

Di tahun yang sama, Maladi selaku sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI), meminta Tony Wen dan Wim Latumeten membentuk organisasi basket di Indonesia. Akhirnya, pada 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PBSI).

Nama Perbasi lalu mendapatkan penyempurnaan dari sisi penggunaan Bahasa Indonesia. Pada 1955, PBSI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia atau Perbasi.

Perbasi mengadakan Konferensi Bola Basket di Bandung pada 1955 yang dihadiri utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Bandung.

Konferensi ini menghasilkan keputusan bahwa Perbasi menjadi satu-satunya organisasi induk olahraga bola basket di Indonesia.

Semenjak itu, perkumpulan-perkumpulan di luar itu tidak diakui lagi, melainkan sebatas komunitas basket saja.

Perbasi diterima menjadi anggota FIBA pada 1953 dan kali pertama mengirim tim bola basket di kancah internasional pada Asian Games Manila pada 1954.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Abdul Hadi