Menuju konten utama

Sejarah Penemuan Virus oleh Adolf Meyer hingga Dimitri Ivanowsky

Sejarah penemuan virus diawali oleh Adolf Meyer melalui penelitiannya tentang penyakit daun tembakau. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Sejarah Penemuan Virus oleh Adolf Meyer hingga Dimitri Ivanowsky
Ilustrasi virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Virus sebenarnya sudah menjangkit manusia sejak era manusia kuno. Hanya saja, orang-orang saat itu belum menyadari bahwa itu adalah virus.

Manusia kuno masih menganggap bahwa wabah yang menyerang kelompoknya disebabkan oleh dosa dan hukuman dari dewa.

Salah satu pandemi paling mematikan yang pernah terjadi adalah Black Death. Wabah ini melanda Eropa pada abad ke-14. Menurut Graham Lawton dalam jurnal berjudul "Plague: Black death bacteria persists and could cause a pandemic" (2022), wabah ini menewaskan sekitar 75-200 juta orang.

Meski dunia pernah dilanda wabah mematikan, penelitian terkait virus, baru mulai digagas pada abad ke-16. Lebih tepatnya, itu adalah masa-masa ketika Antony van Leeuwenhoek menemukan mikroskop, alat untuk melihat makhluk-makhluk mikroskopis.

Lantas, bagaimana sejarah penemuan virus di era modern, dari Adolf Meyer hingga Dimitri Ivanowsky? Sejak kapan virus itu ada?

Sejarah Penemuan Virus menurut 4 Ahli

Sejarah penemuan virus dimulai pada 1883. Virus pertama kali ditemukan oleh Adolf Meyer pada tahun itu. Ia menemukan adanya penyakit yang menyebabkan bintik-bintik kuning pada daun tembakau, yakni tobacco mosaic virus (TMV).

Dalam Modul Pembelajaran SMA Biologi (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, total ada empat tokoh penemu virus.

Selain Adolf Meyer, ada beberapa tokoh lain, yakni Dmitri Ivanovsky, Martinus Beijerinck, serta Wendell Meredith Stanley.

Penemuan virus menurut 4 ahli tersebut terjadi secara bertahap serta saling melengkapi. Berikut ini sejarah penemuan virus dari mulai Adolf Meyer hingga Dmitri Ivanovsky:

Adolf Meyer

Sejarah penemuan virus Adolf Mayer dimulai pada 1883 ketika mengamati penyakit yang menyebabkan daun tembakau memunculkan bintik-bintik kuning. Adolf kemudian menyemprotkan getang yang diekstraksi dari tembakau yang sakit ke tembakau sehat. Hasilnya, tembakau yang sebelumnya sehat menjadi sakit akibat zat itu.

Adolf selanjutnya mengamati tembakau sakit menggunakan mikroskop biasa. Saat itu ia tidak melihat adanya bakteri yang pernah ia semprotkan di percobaan sebelumnya. Adolf menyimpulkan apabila bakteri penyebab penyakit bintik-bintik kuning pada daun tembakau itu berukuran lebih kecil dari bakteri biasa.

Pada tahun 1886, Adolph Meyer mendemonstrasikan bahwa agen penyebab binting-binting kuning tadi dapat dipindahkan dari tanaman yang sakit ke tanaman yang sehat melalui ekstrak tanaman cair.

Dmitri Ivanovsky

Sejarah penemuan virus Dmitri Ivanovsky, seorang ilmuwan Jerman, bermula pada 1892. Dmitri melakukan percobaan menggunakan getah tanaman tembakau sakit yang telah disaring bakteri untuk ditularkan ke tanaman tembakau sehat. Sama seperti yang terjadi pada penelitian Meyer, tanaman tembakau sehat tadi menjadi sakit.

Padahal, Dmitri melakukan penyaringan menggunakan Chamberland-Pasteur untuk menghilangkan semua bakteri yang hidup dari ekstrak.

Biology LibreTexts menuliskan bahwa filter Chamberland-Pasteur itu ditemukan oleh Charles Chamberland pada 1884. Artinya, penelitian Dmitri, selain diilhami, juga terbantu oleh penemuan yang dilakukan Chamberland.

Dari penelitian atau percobaan itu, Dmitri menyimpulkan bahwa agen infeksius yang dapat disaring tidak hanya bakteri yang sangat kecil, tetapi merupakan jenis baru partikel penyebab penyakit yang amat kecil.

Martinus Beijerinck

Seorang ilmuwan Belanda Martinus Beijerinck pada 1897 melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen pada daun tembakau dapat berkembang biak. Martinus menyemprotkan getah tanaman tembakau sakit, yang telah disaring, ke daun tembakau sehat.

Setelah dilakukan penyemprotan, tanaman tembakau sehat menjadi sakit. Tanaman sakit ini kemudian diambil getahnya, dipakai untuk menginfeksi tanaman tembakau sehat lainnya. Hal ini dilakukan beberapa kali. Hasilnya, patogen tidak berkurang kendati telah dilakukan pemindahan beberapa kali.

Beberapa fakta lain yang diperoleh Martinus Beijerinck adalah agen tersebut tidak dapat dikembangbiakan di cawan petri yang berisi nutrisi. Agen itu juga dapat dinonaktifkan menggunakan alkohol.

Dari pengamatannya, Martinus menyimpulkan bahwa agen penyebab bintik-bintik kuning daun tembakau merupakan partikel yang lebih kecil dan sederhana daripada bakteri. Beijerinck menyebut agen tersebut sebagai "virus lolos saring" (filterable virus).

Wendell Meredith Stanley

Sejarah penemuan virus menurut Wendell Stanley seorang ilmuwan Amerika dilakukan pada 1935 silam. Stanley berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit tanaman tembakau yang dikenal dengan nama tobacco mosaic virus (TMV).

Milton W. Taylor dalam Jurnal “Viruses and Man: A History of Interactions” (2014) menuliskan bahwa Stanley mampu membentuk kristal dalam larutan virus mosaik tembakau, sebuah prestasi yang hingga saat ini hanya dapat dilakukan dengan molekul kimia murni yang berukuran jauh lebih kecil dari virus. Virus membentuk agregat (penggumpalan) dalam larutan dan berikatan secara kimiawi satu salam lain untuk membentuk kristal.

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin