Menuju konten utama

Bagian-bagian Mikroskop Cahaya, Fungsi dan Cara Penggunaannya

Apa saja bagian-bagian mikroskop cahaya, fungsi mikroskop cahaya dan cara menggunakan mikroskop cahaya akan dibahas dalam artikel ini.

Bagian-bagian Mikroskop Cahaya, Fungsi dan Cara Penggunaannya
Ilmuwan menggunakan mikroskop di laboratorium [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk hidup yang berukuran sangat kecil (mikroskopis) serta tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Selama ini, mikroskop menjadi salah alat dengan peran penting dalam kegiatan laboratorium sains, termasuk biologi.

Keberadaan mikroskop sejak lama membantu para ilmuwan dalam mengamati organisme dengan ukuran sangat kecil sehingga memajukan penelitian terhadap makhluk hidup.

Daftar bagian-bagian mikroskop secara umum terdiri dari kaki, lengan, cermin, kondensor, diafragma, meja preparat, tabung, lensa obyektif, lensa okuler, hingga pengatur kasar dan halus.

Jenis-jenis Mikroskop dan Cara Kerjanya

Secara umum, jenis mikroskop dibagi menjadi dua, yakni mikroskop 2 dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop 3 dimensi (mikroskop stereo). Klasifikasi ini didasarkan kepada aspek penampakan obyek yang diamati dengan mikroskop.

Sementara jika diklasifikasikan berdasar sumber cahayanya, mikroskop dapat dibedakan jadi 2 pula. Keduanya adalah mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Miskroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memiliki kapasitas perbesaran obyek hingga 1000 kali.

Bagian-bagian mikroskop cahaya umumnya dilengkapi kaki yang lebih berat agar dapat berdiri stabil, dan memiliki tiga sistem lensa: lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.

Sementara mikroskop stereo hanya bisa dipakai buat mengamati benda berukuran lebih besar dari yang dilihat melalui jenis sebelumnya. Kapasitas perbesaran obyek mikroskop stereo sekitar 7-30 kali saja.

Namun, benda yang diamati dari mikroskop stereo dapat dilihat dalam bentuk 3 dimensi. Adapun komponennya hampir menyerupai yang ada di mikroskop cahaya.

Sedangkan mikroskop elektron memiliki kapasitas perbesaran obyek yang jauh lebih baik daripada 2 jenis di atas, yaitu bisa sampai 100.000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti dari cahaya.

Ada 2 macam mikroskop elektron. Pertama, mikroskop elektron scanning (SEM) yang dipakai buat mengamati arsitektur permukaan sel dalam bentuk 3 dimensi.

Mikroskop elektron transmisi yang digunakan untuk melihat struktur internal sel secara lebih mendetail.

Di antara 3 jenis di atas, yang cukup umum digunakan di sekolah adalah miskroskop cahaya. Apa saja bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsinya?

Bagian-bagian Mikroskop Cahaya dan Fungsinya

Dikutip dari laman Rumah Belajar Kemdikbud, di antara beberapa macam-macam mikroskop, yang lebih sering digunakan untuk kegiatan pendidikan tingkat lanjut pertama adalah mikroskop cahaya.

Secara sederhana, mikroskop cahaya memiliki 2 jenis lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Sementara dalam sistem cara kerja mikroskop cahaya, akan dibantu dengan pantulan cahaya yang menembus obyek. Mikroskop cahaya bisa memperbesar bayangan obyeknya hingga 1000 kali.

Bagian-bagian mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis, yaitu bagian optik dan bagian mekanik. Fungsi mikroskop cahaya ada dalam setiap bagiannya masing-masing.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII oleh Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati (2017:57-58), berikut fungsi mikroskop cahaya dari bagian-bagiannya.

1. Bagian-bagian Mikroskop Cahaya Kategori Optik

a. Lensa okuler

Lensa okuler merupakan lensa yang akan berhubungan langsung dengan mata pengguna mikroskop. Fungsi dari lensa okuler adalah memperbesar objek. Umumnya, ada 3 ukuran lensa okuler, yaitu perbesaran 5 kali, 10 kali, dan 15 kali.

b. Lensa objektif

Lensa objektif merupakan lensa yang berhubungan langsung dengan objek (benda) yang diamati. Fungsi dari lensa objektif adalah memperbesar bayangan dari objek. Umumnya, ada 4 ukuran lensa objektif, yaitu perbesaran 4 kali, 10 kali, 45 kali dan 100 kali.

c. Diafragma

Diafragma merupakan bagian optik pada mikroskop yang berguna untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang masuk ke dalam lensa objektif.

d. Cermin datar dan cekung

Cermin memiliki fungsi dalam mengfokuskan cahaya ke pada objek yang diamati. Cermin datar dibutuhkan ketika cahaya terpenuhi. Sementara, cermin cekung difungsikan untuk mengumpulkan cahaya.

2. Bagian-bagian Mikroskop Cahaya Kategori Mekanik

a. Tabung mikroskop

Tabung mikroskop (tubus) merupakan bagian mekanik pada mikroskop yang digunakan untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

b. Meja sediaan

Meja sediaan (meja preparat) merupakan bagian pendukung dalam proses penggunaan mikroskop, yaitu sebagai tempat untuk menempatkan objek yang dicermati. Bagian tengah meja preparat terdapat lubang sebagai tempat lewatnya cahaya.

c. Klip

Klip (penjepit objek) berfungsi untuk menjepit preparat. Hal tersebut dilakukan supaya kedudukan preparat tidak berubah ketika proses pengamatan objek.

d. Lengan mikroskop

Lengan mikroskop merupakan bagian yang dipegang untuk memindahkan alat tersebut.

e. Pemutar halus

Pemutar halus (mikrometer) memiliki fungsi untuk menentukan intensitas jarak dekat atau jauh antara lensa objek dan preparat. Pemutaran pada pemutar halus dilakukan secara pelan dan halus.

f. Pemutar kasar

Pemutar kasar (makrometer) berfungsi untuk menggerakkan bagian tubus ke arah atas maupun bawah, supaya mencapai titik tepat sesuai keinginan pengamatan.

g. Kondensor

Kondensor memiliki peran dalam mengumpulkan cahaya masuk. Kondensor dapat diputar maupun digerakkan naik maupun turun.

h. Sekrup

Sekrup (engsel inklinasi) memiliki peran untuk mengatur mengenai sudut dan tegaknya mikroskop.

i. Kaki mikroskop

Kaki mikroskop adalah bagian yang berguna untuk menyangga mikroskop.

Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya

Untuk menggunakan mikroskop cahaya, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Sejumlah langkah dalam penggunaan mikroskop cahaya supaya optimal adalah sebagai berikut:

  • Ambil mikroskop dari tempat penyimpanannya. Gunakan tangan terkuat untuk memegang lengan mikroskop. Sementara bagian telapak tangan lainnya memegang alas mikroskop. Letakkan, mikroskop pada tempat dengan keadaan datar, kering, dan memiliki intensitas cahaya yang cukup.
  • Lakukan putaran pada revolver, supaya lensa objektif dengan tingkat perbesaran terkecil berada dalam posisi satu poros dengan lensa okuler. Jika posisi putar sudah tepat, maka akan mengelurkan bunyi, “klik” pada revolver.
  • Pasangkan lensa okuler bersama lensa perbesaran sedang. Atur cahaya sehingga dapat berbentuk bulat terang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengatur diafragma. Kemudian, atur cermin supaya mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma.
  • Letakkan preparat yang akan diamati di lubang preparat. Kemudian, lakukan penjepitan preparat supaya objek tidak akan bergerak ketika proses pengamatan.
  • Untuk memfokuskan gambar objek, dapat dilakukan dengan memutar makrometer kasar secara perlahan dan usahakan terus diamati menggunakan lensa okuler. Pemutaran tersebut, dilakukan hingga lensa objektik berposisi terdekat dengan meja preparat.
  • Untuk dapat melihat preparat dengan lebih jelas. Gantilah ukuran perbesaran lensa objektif dengan intensitas 10 kali, 40 kali, atau 100 kali. Cara tersebut, dilakukan dengan memutar revolver. Hal yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah preparat tidak boleh bergeser.
  • Setelah proses pengamatan dengan mikroskop selesai, lakukan pembersihan mikroskop dan simpan ke dalam tempat semula.

Baca juga artikel terkait PENELITIAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Dhita Koesno